IDEAonline -Air PDAM yang berada dekat kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo mendadak berwarna merah.
Kondisi ini dilaporkan warga Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Kondisi tersebut sudah berlangsung selama sepekan terakhir.
Menurut penuruanHeru Prapmono, seorang warga perumahan Banyuanyar Indah kepada Kompas.com, setiap malam hari, air PDAM berubah merah.
Padahal, sebagian besar warga di kawasan tersebut menggunakan air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga : Hati-Hati Sink Mudah Bocor! Simak Trik Cegah Rembesan pada Air Sink!
Ternyata, tidak hanya warga perumahan Banyuanyar Indah yang mengeluhkan kondisi air PDAM yang berwarna merah.
Warga di 3 RT Kelurahan Banyuanyar, yaitu RT 002, 003, dan 004 juga mengeluhkan hal yang sama.
Setiap malam air PDAM berubah merah.
Baca Juga : 5 Cara Mudah Hemat Air di Rumah, Bisa Hemat Pengeluaran Juga!
Kepala Cabang PDAM Surakarta Sarwono mengatakan, pihaknya menerima laporan warga Jalan Pleret Raya mengenai warna air PDAM yang berubah menjadi merah pada Senin (15/10/2018).
Sarwono menindaklanjuti laporan tersebut dengan mendatangi rumah warga untuk mengambil sampel air PDAM.
Setelah itu, PDAM bersama Polresta Surakarta, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), danSatpol melakukan penelusuran untuk mencari tahu penyebab berubahnya air PDAM menjadi warna merah.
Baca Juga : Tak Punya Duit, Jokowi Ternyata Mesti Cicil Rumah Pribadinya di Solo!
Ternyata, setelah dilakukan penelurusan,air PDAM yang berwarna merah tersebut diduga karena tercampur dengan limbah pabrikcat PT Mahkota Citra Lestari di kawasan Jalan Adi Soemarmo, Kelurahan Banyuanyar.
Sementara itu, pengelola pabrikcat, Lesi menjelaskan, pabriknya tersebut tidak setiap hari membuat bahan pewarna.
Baca Juga : Stadion Manahan Solo Akan Disulap Bak Gelora Bung Karno Mini
Dilansir Kompas.com, Lesi mengatakan bahwa selama 1 bulan pabriknya tidak melakukan produksi danlimbah produksicat biasanya dibuang ke tangki pembuangan.
"Karena masih perbaikan limbah hasil produksi sebagian kita dibuang ke luar," ungkap Lesi kepada Kompas.com pada Rabu (17/10/2018) (*)