Laporan wartawan IDEA, Siti Nahdiatul Fata Murtaza
IDEAonline - Posisi rumah yang menghadap barat membuat rumah yang berada di Cengkareng, Jakarta Barat ini terasa panas saat siang hingga sore hari.
Pemilik rumah menggunakan berbagai cara agar rumahnya terasa adem kala siang hari.
Selain memperbanyak tanaman di dalam rumah, Lim Wijaya, pemilik juga mensiasatinya dengan penggunaan material untuk mereduksi panas di rumahnya.
Salah satu material yang digunakan Lim adalah rooster. Material ini memiliki bentuk mirip bata, tapi memiliki rongga di bagian tengahnya.
Baca Juga : 4 Jenis Rooster Untuk Perindah Fasad
Rooster dipasang di area fasad rumah sebagai secondary skin bangunan.
Tak hanya mengurangi cahaya matahari, penggunaan rooster juga berfungsi utnuk tempat angin masuk ke dalam rumah.
“Penggunaan rooster di bagian fasad kita manfaatkan bukan hanya untuk melindungi dinding depan, tapi supaya area dalam rumah jadi lebih dingin saat siang hari dan ventilasi jadi lebih lancar,” tutur Lim.
Tak hanya rooster, Lim mengisi tampilan fasad dengan dinding semen.
Pemasangan material ini menggunakan teknik tali air sehingga semen terlihat seperti dicetak dan berbentuk kotak.
Baca Juga : Rooster, Solusi Rumah Sejuk
“Garis-garisnya buat aliran air saat hujan, supaya airnya enggak merembes ke dalam semen. Jadi dinding semen ekspos lebih tahan lama dan enggak gampang lumutan,” jelas Lim.
Pemasangan material rooster dan semen ternyata tak sekadar menyempurnakan sentuhan tropis di fasad bangunan ini.
Aplikasi rooster sebagai pengisi fasad membuat rumah ini tampak dinamis.
Bentuk rooster yang berongga dan dinding semen yang dicetak memberi tekstur pada fasad.
Baca Juga : Buat Tampilan Fasad Jadi Makin Eye Catching dengan 3 Tips Ini!
Tampilan fasad pun menjadi lebih atraktif. Tertarik menerapkan material ini pada fasad rumah, IDEA lovers?