4 Prediksi Tren Desain Interior 2019/2020 Menurut Ahlinya, Apa Saja?

Jumat, 26 Oktober 2018 | 08:00
IDEAonline/Rebi

Memprediksi Tren Desain Hospitality 2019/2020 Bersama Indonesia Trend Forecasting

IDEAonline -Tren desain interior turut berubah sejalan dengan perubahan teknologi dan gaya hidup.

Lantas, seperti apa proyeksi tren desain interior di masa mendatang?

Indonesia Trend Forecasting kembali menghadirkan proyeksi tren Indonesia 2019/2020 dengan mengangkat tema Singularity yang terkait perubahan zaman.

Dalam konsep Singularity tersebut terdapat unsur pertanyaan, kekhawatiran, optimisme, serta harapan akan apa yang terjadi di masa depan.

Tema ini kemudian diturunkan dalam empat tren utama, yaitu Exuberant, Neo Medieval, Svarga, dan Cortex.

1. Exuberant

Kamus Merriam-Webster menggambarkan Exuberant sebagai “Sangat hidup, senang dan bersemangat, dipenuhi oleh energi dan antusiasme” atau “Sangat berkecukupan”.

Keduanya merupakan hasil dari upaya panjang mencari kemakmuran, identitas terpadu, penerimaan di masyarakat, dan kebahagiaan.

Ini dapat dilihat dalam Subkultur yang merupakan cerminan gaya hidup orang muda Asia-Amerika, yang menikmati hasil jerih payah orangtua atau kakek-neneknya.

Subkultur ini menyebar dari Amerika Serikat ke seluruh dunia, terutama negara-negara berbudaya Asia, termasuk musik Asia Tap-Rap, yang membuat Rapper Indonesia “Rich Chigga” melejit dalam bisnis hiburan internasional.

Keburaman batas kultural terbentuk dari satu sisi yang bergaya barat dan sisi lainnya yang berakar ketimuran, di mana nilai-nilai budaya Asia seperti inklusivitas generasi muda dan tua merupakan bagian dalam keseharian.

Sebuah semangat yang secara mengejutkan juga ditemukan pada gaya hidup yang dipilih oleh generasi “baby boomers” dan generasi sebelumnya yang kini memiliki kecenderungan untuk hidup secara dinamis, aktif dan kreatif.

Karakter dasar dari tema ini adalah santai, ramah, sedikit ‘nerdy’ namun tetap ‘stylish’ dan lucu.

Kehidupan yang tidak terlepas dari teknologi digital merangkul rekonsiliasi budaya dalam musik, hiburan dan seni, yang divisualisasikan dengan grafis yang berwarna, ‘street art’, komik dan kartun.

2.Neo Medieval

Globalisasi mengakibatkan sebuah tren yang menyerupai masa abad pertengahan, di mana kekuatan politik dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan lain, seperti badan-badan keagamaan, pemerintahan otonomi.

Tema-tema abad pertengahan menjadi tetap mempesona dalam dunia yang modern dan berteknologi tinggi.

Hal ini dikarenakan sebuah narasi romantis sejarah sangat dibutuhkan untuk menjelaskan pandangan yang membingungkan akan situasi politik dan budaya saat ini.

Hasilnya adalah sebuah tema bernafas abad pertengahan, namun sangat futuristis dan kelihatan berlatar belakang teknologi tinggi.

Fiksi ilmiah mengenai kehidupan inter-galaktik dalam gaya dan pemikiran abad pertengahan merupakan pengaruh utama dalam tema ini, membuat kita membebaskan imajinasi dan kreativitas untuk menghidupkan gaya historis-futuristik.

3. Svarga

Svarga adalah kata bahasa sanskerta yang berarti “Surga”, untuk menggambarkan pendekatan antar manusia secara spiritual.

Svarga merupakan simbol dari dampak yang bisa dihasilkan jika umat manusia bersatu dan bekerjasama memberikan kemurahan hati dan pengetahuan dengan imbalan rasa bahagia, menciptakan semacam surga di atas bumi, mengurangi kerusakan dan penyakit sosial yang tercipta dengan berjalannya sejarah umat manusia.

Desain memperlihatkan produk-produk berbasis kriya bernilai tinggi untuk menggarisbawahi warisan tradisi yang tak ternilai harganya.

Juga memperlihatkan kearifan lokal pelaku kriya tradisional yang eksistensinya kini menjadi penjaga preservasi budaya. (*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya