4 Panduan Cara Menata Lampu, Agar Terangnya Tak Membuat Silau

Jumat, 26 Oktober 2018 | 12:05
Inhabitat.com

Beberapa lampu untuk pencahayaan setempat dihadirkan sesuai kebutuhan.

IDEAOnline - Cara menata lampu di rumah memang tak bisa asal pasang.

Cara menata lampu harus memerhatikan banyak hal terkait dengan cahaya yang bisa dihasilkan dari lampu itu sendiri.

Salah satu kesalahan cara menata lampu adalah cahaya yang dihasilkan terlalu terang sehingga membuat mata silau.

Sebaliknya jika kurang cahaya maka mata akan berakomodasi terus menerus sehingga cepat lelah.

Sumber cahaya (lampu) haruslah bisa memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap, menyebar, merata, tidak berkedip-kedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayangan yang mengganggu.

Baca Juga : Cek 3 Masalah Saat Mengatur Pencahayaan di Ruang Keluarga dan Solusinya!

Lalu bagaimana panduan menata lampu di rumah?

1. Beda fungsi, beda pencahayaan

Setiap rumah memiliki kebutuhan pencahayaan yang berbeda.

Cahaya yang sampai ke ruang (objek) haruslah sesuai dengan fungsi dan kebutuhan ruang, dan sesuai dengan kebutuhan cahaya bagi tiap orang yang melakukan aktivitas.

Karena itu, aplikasi lampu harus memerhatikan tingkat cahaya yang dibutuhkan.

Tingkat cahaya yang dibutuhkan tiap orang juga berbeda-beda tergantung pada usia, ukuran objek yang dilihat, serta tingkat dan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Setiap ruang mempunyai tingkat pencahayaan atau iluminasi yang standar yang dirasakan nyaman dan sesuai kebutuhan.

Baca Juga : Intip 4 Inspirasi Desain Ruang Rahasia, Agar Tak Mudah Ditemukan

Inhabitat.com

Cahaya putih memberi kesan bersih dan lapang dan denyegarkan.

Sumber cahaya yang digunakan selayaknya memberikan efek seperti yang diinginkan dan sesuai dengan yang dibutuhkan setiap orang.

Ada 3 jenis aplikasi pencahayaan yang biasa dikenal.

Pertama, pencahayan umum atau general yang digunakan untuk menerangi seluruh ruang dan biasa diletakkan di langit-langit.

Pencahayaan kedua adalah pencahayaan khusus untuk aktivitas atau tugas tertentu.

Contohnya, lampu meja pada sebuah ruang kerja.

Dan ketiga adalah lampu untuk aksen. Jenis yang ketiga ini lebih mengutamakan unsur dekoratif.

Contohnya, lampu sorot yang digunakan untuk menerangi sebuah lukisan di suatu ruang.

Baca Juga : Lakukan 3 Tips Pencahayaan Kamar Anak, Yuk! Agar Anak Tidur Nyenyak

2. Efek psikologis di setiap ruang

Cahaya buatan juga memiliki efek psikologis.

Pencahayaan untuk sebuah ruang yang digunakan untuk jamuan makan malam dalam pesta yang akbar dan menampung banyak orang, tentu berbeda dengan pencahayaan yang diterapkan pada sebuah kafe yang didesain khusus untuk candle light dinner misalnya.

Dalam jamuan makan di sebuah pesta akbar, cahaya dibuat terang benderang untuk mendukung suasana pesta meriah, mewah, dan ceria.

Sedangkan sebuah ruang yang diset untuk candle light dinner akan menerapkan cahaya remang-remang yang memberi efek hangat, dekat, dan intim.

Desain ruang makan di sebuah rumah tinggal dengan pencahayaan di sebuah café atau restoran tentu beda.

Rumah tinggal ada suasana keakraban di antara penghuni, sementara di café atau restoran lebih meriah atau bahkan remang-remang.

Baca Juga : Contek 5 Inspirasi Desain Vas Tanaman, Cocok untuk Dekorasi Ruangan

jobbind.com

Menampilkan objek lebih menonjol dilakukan untuk mencahayai lukisan.

3. Objek sebagai reflektor

Efek cahaya juga bisa dihasilkan dari hasil refleksi cahaya terhadap objek-objek yang disinari.

Ini berhubungan dengan pilihan warna objek yang disinarinya.

Warna cat dinding yang cerah seperti putih, hijau pupus, atau krem akan merefleksikan cahaya lebih baik, sehingga efek yang dihasilkan dari pencahayaan lebih maksimal.

Selain warna, cermin juga dapat merefleksikan cahaya ke seluruh ruangan.

Refleksi cahaya melalui cermin dapat membuat ruang lebih terang dan lapang.

Baca Juga : Diklaim Hemat Energi Ternyata Sinar Lampu Ini Bisa Merusak Mata Hingga Sebabkan Kebutaan!

4. Warna cahaya ciptakan kesan

Ada dua jenis warna cahaya, putih dan kuning.

Cahaya putih dari lampu neon, misalnya, lebih memberikan kesan dingin, sejuk, formal, lebih terang dan lebih modern. Adapun warna kuning berkesan lebih hangat, dekat, cosy, dan romantis.

Dengan berkembangnya teknologi, saat ini ada jenis lampu yang bisa menghasilkan cahaya selain cahaya putih dan kuning seperti LED.

Baca Juga : Inspirasi Desain Ruang Tamu Mediterania, Beri Kesan Hangat dan Formal

Editor : Alfa