Mencermati 10 Fakta Vinyl, Material Alternatif Penutup Lantai

Jumat, 26 Oktober 2018 | 13:45
Dok. IDEA

Vinil motif kayu memberi visul yang sangat mirip dengan lantai kayu.

IDEAOnline - Pamor kayu sebagai material "penghangat" ruangan masih diminati.

Sayangnya, material ini semakin sulit dicari dan harganya semakin melambung tinggi.

Sebagai solusinya, bermunculan material-material lain yang dapat menggantikannya.

Salah satunya adalah vinyl bermotif kayu.

Lantai vinyl dikenal dengan keelastisannya, mudah pemasangannya, dan banyak corak dan warnanya.

Meskipun terbuat dari vinyl, tetapi terlihat seperti motif kayu alami.

Baca Juga : Inspirasi Desain Furnitur di Apartemen Studio, Meja Lipat nan Ringkas!

Tersedia pula beberapa motif dan warna kayu yang berbeda.

Setiap lembar lantai vinyl ini dilengkapi dengan perekat di bagian bawahnya sehingga tidak perlu menambahkan lem untuk pemasangannya.

Kamu bisa memasangnya di atas lantai keramik, seperti memasang karpet.

Lalu, apa keuntungan menggunakan lantai vinyl dibanding lantai kayu?

Inilah 10 fakta lantai vinyl.

1. Motifnya beragam

Jika ingin motif-motif unik dan tekstur yang beragam dari bahan penutup lantai, vinil inilah salah satu pilihannya.

Motif dan tekstur bahan ini dapat dibuat mirp tekstur aslinya karena motif-motif vinil dibuat dengan teknologi printing (cetakan) sehingga dapat dipilih sesuai selera.

Baca Juga : Inspirasi Desain Fasad Pakai Rooster, Bikin Rumah Adem dan Sejuk

2. Lentur

Keunggulan fisik lantai vinyi adalah punya kelenturan yang tinggi.

Dengan kelenturan yang dimilikinya tidak saja membuat vinil mudah diaplikasikan tetapi juga menjanjikan kenyamanan yang lebih saat diinjak.

3. Anti gores

Vinyl yang berbahan dasar PVC (bahan pembuat plastik) juga dilengkapi dengan bahan anti gores.

Namun, produk ini tetap harus dijaga dari “sentuhan” benda-benda tajam karena secara produk vinil tetap tidak sekeras batu alam maupun keramik.

Baca Juga : Intip Lantai Berbahan Vinil, Solusi Murah Pengganti Lantai Kayu

DOK. IDEA

Pemilihan warna yang lebih tua memberi kesan hangat dan elegan.

4. Bentuknya ada dua

Ada dua bentuk penutup lantai vinil yang tersedia di pasaran yaitu lembaran (sheet) dan tile (dipotong kotak-kotak seperti ubin).

Sedangkan dari komposisi bahan penyusunnya, vinil dapat dibedakan dalam homogenous (lapisan atas dan bawah berupa PVC) dan jenis printing.

Vinil homogenous memiliki ketebalan 2 mm dan relatif lebih getas.

Sementara jenis printing memiliki ketebalan sekitar 3 mm dan terdiri dari 3 lapisan (terbawah PVC, cetakan motif/warna, dan lapisan teratas adalah coating).

Khusus untuk pijakan tangga disediakan bentuk membualat sehingga aman ketika diinjak.

Baca Juga : Inspirasi Desain Rumah, Paduan Industrial dan Urban Tropis di Ruang Makan

5. Beda dengan laminate

Secara tampilan kedua jenis penutup lantai ini tak jauh berbeda dan nyaris sama.

Yang membedakan keduanya adalah terletak pada bahan intinya, bahan yang ada di layer kedua.

Bagian inti dari laminate terbuat dari MDF atau HDF, yang merupakan serat-serat kayu yang dimampatkan.

Sedangkan core untuk vinil dibuat dari serat sintetis (bahan plastik) yang tahan api dan tidak mudah terbakar.

Baca Juga : Inspirasi Desain Interior Nuansa Abu-abu di Rumah @abimanyurarasati, Tak Mudah Kotor

Dari jenis bahan pada core-nya maka vinil memiliki ketahanan yang lebih terhadap air karena vinil tidak memiliki karakter kayu sama sekali (tidak lunak dan tidak berpori dan tahan terhadap air).

Secara tampilan keduanya susah dibedakan karena motif dibuat dan dicetak di pabrik. Jadi, tak hanya bisa dibuat menyerupai kayu, vinil pun dapat dibuat menyerupai marmer atau batu alam lainnya.

Baca Juga : Hemat Pengeluaran dengan Pasang Lantai Vinil Sendiri, Ini Dia Langkahnya!

Editor : Alfa