IDEAonline - Cara menata ruang dengan keterbatasan luas bisa diatasi dengan desain furnitur multifungsi.
Furnitur multifungsi lebih mudah diartikan satu furnitur dengan beragam fungsi yang bisa dimanfaatkan di dalam rumah.
Jenis furnitur seperti ini akan menghemat tempat yang tak luas bila dibandingkan dengan ruangan penuh perabotan dan furnitur.
Satu furnitur dapat difungsikan menjadi dapur dan tempat makan, sofa duduk dan tempat tidur, kasur dan tempat penyimpanan.
Baca Juga : Ide Renovasi Rumah Tipe 45, Luas Tanahnya 200 m2 dan Berada di Hoek
Tentunya, ini sejalan dengan konsep 1 ruang banyak aktivitas.
Di pasaran saat ini banyak tersedia furnitur multifungsi, misalnya meja dapur yang bisa dimanfaatkan sebagai meja makan dan meja kerja.
Atau, rak buku yang bisa difungsikan sebagai partisi antara dua ruang di dalam rumah.
Untuk menghemat tempat, saat ini memang banyak dijual furnitur kompak yang memfasilitasi semua alat elektronik.
Furnitur multifungsi juga dapat dimanfaatkan sebagai area penyimpanan.
Misalnya, area tangga dibuat tempat penyimpanan mainan anak atau buku pada anak tangganya.
Baca Juga : Ide Renovasi Rumah Tipe 21, Punya Dua Muka Bangunan karena di Hoek
Untuk membuat furnitur multifungsi tidak bisa sembarangan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar furnitur tetap tampil sempurna dan aktivitas serta kenyamanan menggunakan furnitur tidak terganggu.
1. Pilih material yang tepat
Ada banyak material yang digunakan untuk membuat furnitur, tetapi tidak semua dapat diaplikasikan.
Untuk furnitur multifungsi dengan model tanpa pergerakan dapat menggunakan kayu solid, kayu lapis, atau kayu partikel.
Untuk furnitur yang membutuhkan pergerakan, gunakan kayu solid atau kayu lapis.
Sedangkan furnitur lipat sebaiknya menggunakan kayu solid atau kayu lapis.
Material ini akan maksimal dalam mendukung proses kerja furnitur.
Baca Juga : Ide Renovasi Rumah Tumbuh, Sisakan Lahan untuk Tempat Bermain Anak
2. Beda finishing, beda aplikasi
Ada beberapa jenis finishing, yaitu pelitur, polyuerethan, duco, HPL, veneer, laminate, dan tacon
Untuk furnitur yang tanpa pergerakan dapat menggunakan semua finishing ini.
Sedangkan furnitur yang memiliki pergerakan sebaiknya menggunakan pelitur, duco, atau HPL.
Baca Juga : Ide Renovasi Rumah Tumbuh, Sisakan Lahan untuk Tempat Bermain Anak
3. Perhatikan ukurannya
Walau didesain di ruang terbatas, furnitur harus dirancang dengan ukuran standar.
Jika tidak memungkinkan menggunakan ukuran yang standar, kamu masih bisa mengurangi ukuran asal tidak melebihi 20% dari panjang ukuran standar kenyamanan.
Baca Juga : 4 Tips Ide Renovasi Carport Rumah Mungil, Pilih Material Hingga Desain
4. Digabungkan dan saling mendukung
Memadukan 2 aktivitas atau lebih dalam satu furnitur atau ruang, tidak bisa sembarangan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Sebaiknya penyatuan aktivitas yang satu dengan lainnya dapat saling mendukung.
Tujuannya agar tidak terjadi benturan aktivitas.
Misalnya, dapur dimultifungsikan dengan ruang makan.
Jangan sampai dapur digabung dengan tempat tidur.
Jika aktivitas yang satunya membutuhkan privasi sebaiknya tidak digabung dengan aktivitas yang membuat rumah bising.
Baca Juga : Ide Renovasi Kamar Kos Ukuran 3 x 3 m2, Tetap Nyaman dan Lega
5. Jangan salah pergerakan
Pergerakan furnitur yang salah perhitungan akan membuat aliran aktivitas di dalam ruang jadi tidak nyaman.
Pergerakan di sini memiliki arti kamu harus mengetahui bentuk formasi furnitur terakhir.
Jangan sampai, setelah semuanya dirangkai menghabiskan semua ruang tersisa.
Selain itu, untuk keamanan saat memfungsikan furnitur kamu sebaiknya menambahkan alat bantu.
Misal kaki meja yang beroda dipilih dengan sistem roda yang dapat dikunci.
Jadi furnitur tidak bergerak kemana-mana atau membahayakan penghuni rumah yang masih di bawah umur. (*)
Baca Juga : Inspirasi Desain Kamar Anak, Kesan Sporti Berkat Ornamen Dinding