Tak Melulu Gunakan Terpal Biru, Tenda Putih Untuk Para Pengungsi Ini Patut Ditiru!

Kamis, 15 November 2018 | 15:20
dok. (Archdaily)

Maidan Tent, tenda untuk para pengungsi

IDEAonline - Ketika bencana melanda, banyak orang kehilangan rumah sebagai tempat untuk berlindung.

Oleh karena itu tenda darurat biasanya digunakan.

Di Indonesia sendiri, tenda darurat biasanya menggunakan terpal biru.

Namun, ada patutnya jika tenda darurat berwarna putih ini patut ditiru!

Sebagai upaya untuk membantu meringankan penderitaan pengungsi di seluruh dunia, dua arsitek muda pada 2016 lalu memulai sebuah proyek.

Mereka merancang "tempat tinggal sementara" untuk meningkatkan kesehatan mental para pengungsi selama masa tanggap darurat.

Baca Juga : Intip Tampilan Interior Irkut MC-21, Pesawat yang Akan Digunakan Merpati Airlines

Proyek bertajuk 'Maidan Tent' ini dikerjakan oleh Bonaventura Visconti dan Leo Bettini Oberkalmsteiner, serta didukung oleh Organisasi Internasional PBB untuk Migrasi (IMO).

Dengan tenda ini, para pengungsi dapat memanfaatkan ruang publik sebagai sebuah area komunal untuk melawan trauma psikologis, baik itu disebabkan oleh peperangan, penganiayaan, maupun pemaksaan imigrasi.

Tenda pertama telah dipasang dua tahun sejak penelitian dilaksanakan di Ritsona, Yunani, dan yaitu sebuah kamp penampungan yang menampung sekitar 800 pengungsi.

Baca Juga : Kini Jadi Pemain Andalan Timnas, Andik Vermansyah Investasi Properti

Saat ini, kamp tersebut juga menjadi tuan rumah bagi tim desain dalam membuat rancangan selanjutnya dalam dua tahun terakhir.

Selama proses tersebut, tim merefleksikan percakapan dengan pengungsi guna mengenali trauma migrasi yang memberikan dampak psikologis terhadap komunitas.

dok. archdaily

Tak melulu tenda biru, tenda pengungsi ini bisa ditiru

Trauma tersebut diketahui dari hasil perjalanan berbahaya yang dilakukan pengungsi menggunakan rakit di tengah Laut Mediterania.

Di kamp tersebut, pengaturan tenda serta kontainer yang luas dan kurangnya area umum dapat menghasilkan alienasi dan disorientasi.

Tim perancang percaya, bahwa area umum yang terorganisasi yang ditawarkan Maidan Tent, dapat memungkinkan komunitas untuk bermain, berinteraksi serta berempati di bawah struktur yang dapat dipindahkan serta melindungi para pengungsi.

Baca Juga : Ini Dia Alasan Mengapa Wajib Menyedot WC, Bisa Cemarkan Air di Rumah!

Kata 'maidan' sendiri diambil dari bahasa Arab yang berarti persegi.

Lebih dari itu, kata tersebut mencerminkan dedikasi skema untuk interaksi sosial.

Maidan Tent mencakup area seluas 200 meter persegi, dengan struktur alumunium yang dilapisi oleh air, angin, dan tekstil tahan api yang menawarkan lingkungan yang terlindungi dan aman bagi 100 orang.

Shelter secara inheren dan fleksibel dengan komponen standar memungkinkan instalasi dan pemeliharaan mudah, serta terdapat delapan ruang modular yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan penggunaan.

Tenda yang juga memiliki bentuk lingkaran ini merupakan upaya sadar untuk memudahkan orang dapat masuk dari sudut manapun.(*)

Editor : Pipit

Baca Lainnya