Mengenal Kayu Olahan untuk Furnitur-2, Apa Beda MDF dengan Particle Board?

Selasa, 09 Juni 2020 | 21:25
designlike

Furniture multifungsi yang bisa digunakan di apartemen mungil.

IDEAOnline-Kualitas terbaik dari furnitur ditentukan oleh jenis material utama yang dipakai dan finishingnya.

Dulu, furnitur dibuat dari kayu utuh tanpa sambungan.

Furnitur dari kayu seperti ini akan lebih kokoh karena tebal.

Lama-lama persediaan kayu pun menipis, furnitur dari kayu utuh tidak mungkin lagi dibuat.

Saat ini kayu solid semakin langka dan berefek pada harganya yang kian mahal, sehingga sebagai alternatif, limbah kayu juga dimanfaatkan.

Kayu Olahan Jadi Alternatif

Dengan teknologi pengolahan kayu, sisa kayu bisa diolah menjadi kayu lapis (plywood), blockboard, MDF (Medium Density Fiberboard), dan particle board.

Saat ini kualitas kayu olahan pun kian membaik sehingga memberi banyak pilihan bagi industri pembuat furnitur (aneka bangku dan kursi, ranjang, nakas, dan aneka jenis lemari termasuk wardrobe atau lemari pakaian, dan juga kitchen set.

Seperti halnya dengan kayu solid, berbagai kayu olahan juga memiliki kekhasan karakter.

Berikut karakter dua jenis kayu olahan yang cukup populer digunakan.

Baca Juga: Mengenal Kayu Olahan untuk Furnitur-1, Apa Beda Plywood dengan Blockboard?

dok tabloid rumah

Furnitur praktis, seperti dengan sistem knockdown cocok gunakan kayu olahan MDF.

1.Kayu MDF

MDF (Medium Density Fiberboard) merupakan kayu olahan yang dibuat dari bubur kayu yang dicampur dengan bahan kimia tertentu lalu dipadatkan menggunakan media lem.

Proses pengeringannya bersuhu hingga 1.800 derajat celcius.

Bentuk akhir MDF berupa papan atau lembaran yang siap dipotong sesuai kebutuhan.

Seperti misalnya untuk tempat tidur, hiasan TV, meja, dan lemari.

Bahan baku MDF diperoleh dari kayu perkebunan (plantation wood) sehingga tidak merusak kayu hutan yang ada.

Kayu yang diambil untuk MDF bukan dari jenis yang sering dipakai untuk furnitur seperti jati, ramin, mahoni, dan lainnya.

Sehingga dilihat dari nilai ekonomis, MDF lebih terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.

Untuk menghasilkan tampilan menarik, finishing akhir MDF menggunakan beberapa lapisan , seperti veneer (irisan kayu tipis), PVC (poly Vinil Carbonate), paper and fancy laminated. Finishing tersedia dalam berbagai tekstur, baik yang menyerupai tekstur kayu alami maupun tekstur lain.

MDF memiliki tekstur finishing yang tidak terbatas dan warna yang bervariasi.

Furnitur yang memakai bahan MDF biasanya adalah furnitur praktis, seperti dengan sistem knockdown.

Baca Juga: Biar Walk-in Closet Fungsional dan Cantik, Jangan Terlewat 9 Detail Elemen Ini!

FOTO:TNR/LOKASI: KEDIAMAN HELLY, CILEDUG

Potongan-potongan bidang dari MDF membentuk puzzle jadi latar menarik di ruang keluarga.

Sistem ini digunakan di hampir semua industri furnitur dengan perekatan yang menggunakan batang kayu atau plastik kecil (dowel) dan connecting bolt yang membuat produk dapat dibongkar pasang dengan mudah.

Bahan baku MDF yang diperoleh dari kayu perkebunan (plantation wood), tidak merusak kayu hutan yang ada. Kayu yang diambil untuk MDF juga bukan dari jenis yang sering dipakai untuk furnitur seperti jati, ramin, mahoni, dan lainnya.

Sehingga dilihat dari nilai ekonomis, MDF lebih terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.

Kayu MDF paling tepat untuk mengakomodasi furnitur sisem knockdown di mana sistem perekatannya menggunakan dowel dan connecting bolt.

Ramah lingkungan, harga terjangkau, dan mendukung kepraktisan, jenis kayu olahan MDF juga memberikan tampilan yang menarik.

MDF memiliki tekstur finishing yang tidak terbatas dan warna yang bervariasi.

Ada banyak pilihan finishing untuk MDF, seperti veneer (irisan kayu tipis), PVC (poly Vinil Carbonate), paper and fancy laminated yang memiliki tekstur dan warna yang bervariasi.

Hal ini memungkinkan dapat mewujudkan desain sesuai selera dan kebutuhan.

Baca Juga: Naikkan Gengsi Owner, Wajib Tahu Tren Desain Walk-In Closet Masa Kini

Furnitur kayu olahan.

2. Particle Board/Chipboard

Sama seperti plywood dan blockboard, particle board juga termasuk jenis kayu olahan.

Bahan pembuat dan proses pembuatannya juga mirip dengan kayu MDF, bedanya terletak pada bahan baku.

Particle board terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur bahan kimia tertentu dan dipadatkan dengan menggunakan media lem kemudian dikeringkan dengan suhu tinggi.

Bentuk akhir particle board juga berupa papan atau lembaran yang siap dipotong sesuai kebutuhan.

Nah, begitu banyak jenis akan berpengaruh pada piihan setiap industri furnitur.

Namun, tak semudah membalikkan tangan untuk bisa memperoleh bahan-bahan itu.

Ketersediaannya di pasaran pun belum tentu lengkap, ditambah kualitas bahannya.

Diperlukan “jam terbang” untuk bisa memilih yang benar-benar berkualitas dan memiliki karakter seperti yang digambarkan di atas.

Demi kepastian kualitas furnitur khususnya lemari yang kamu beli atau buat, memesan pada industri pembuat furnitur yang terpercaya akan lebih aman dan nyaman.

Bahan berkualitas memberi jaminan keawetan dan dapat digunakan lebih lama.

Baca Juga: Mengisi Rumah dengan Furnitur Pesanan, Apa Saja Kelebihannya?

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti