Area bawah tangga seringkali cuma jadi gudang atau ruang sisa, bahkan tak jarang tersia-siakan. Hal itu terjadi karena area ini sempit dan secara teknis sulit dimanfaatkan. Keterbatasan tadi coba diolah oleh pemilik rumah ini. Hasilnya, area bawah tangga di sini disulap jadi kamar mandi. Mau tahu caranya?
Berukuran 1,6m x 2,55m, kamar mandi yang satu ini boleh dibilang nyaman untuk beraktivitas, dalam hal ini mandi. Masalah pertama yang dihadapi adalah tinggi ruang yang tidak standar, hanya 1,8 m. Maklum saja bagian atasnya tertutup dak untuk anak tangga. Untuk mengakalinya muka lantai pun diturunkan hingga 50cm. Dengan demikian diperoleh tinggi plafon yang memenuhi standar kebutuhan minimal, yaitu 2,3m.
Salah satu rahasia solusi lain adalah masalah penataan ruang. Di sini tata ruang dimulai dari area kering yang mencakup wastafel dan kloset, lalu berujung pada area shower. Perlakuan pada lantai pun dibedakan di setiap area. Area kering menggunakan keramik antislip, sedangkan area shower menggunakan batu koral hitam. Batu ini sekaligus berguna sebagai alat pijat refleksi pada kaki, lho.
Sebagai aksen, permukaan dinding ruangan berlapis material kombinasi keramik putih 10cmx10cm dengan batu kali 10cmx10cm. Sifat tekstur batu yang kasar membuat ruangan lebih alami dan natural. Jendela jalusi yang mengarah ke taman belakang menjadikan arus pertukaran udara luar dan dalam menjadi lancar. Ruang pun sehat dan nyaman, walau hanya berada di bawah tangga.
Foto: iDEA/ Tri Rizeki Darusman
Lokasi: Rumah milik Romi, Bumi Serpong Damai, Tangerang
(Editor: Anissa Q. Aini)