IDEAonline - Kawasan elite Hamptons menjadi tujuan “pelarian akhir pekan” bagi kalangan atas Amerika Serikat (AS), terlebih warga kota New York.
Seperti dikutip dari laman South China Morning Post (02/07/17), seorang broker dari perusahaan lelang terkemuka Sotheby, Ginger Martin, mengatakan sesungguhnya yang menjadikan Hamptons destinasi akhir pekan bukan sekadar elite, melainkan lokasinya yang cenderung dekat dengan pusat kota.
Meski mungkin harus menempuh dua jam perjalanan dari New York akibat kemacetan, Hamptons begitu menarik dengan pantai berpasir dan deretan restoran yang siap memanjakan lidah.
Kawasan ini juga mudah diakses, baik dengan mobil, pesawat, atau helikopter. Beberapa kota besar di dunia pun memiliki kawasan elite serupa Hamptons.
Misalnya saja Pulau Syit di Laut Utara yang menjadi pelarian kalangan tajir Hamburg, Danau Garda yang menjadi sweet escape bagi kalangan atas Milan, kota Dinard yang menjadi pelarian warga Paris yang banyak uang, dan Kitzbuhel yang menjadi destinasi kaum jetset Munich.
Baca Juga : Jadi yang Paling Cantik di Lombok, Rumah Ini Ternyata Dibuat dari Campuran Kotoran Sapi!
“Di situlah warga Munich berakhir pekan. Anda akan berkendara selama 1,5 jam pada Jumat malam untuk mengisi waktu bersama anak-anak dan hewan peliharaan lalu kembali (ke Munich) pada Minggu malam,” ujar Keszler, seorang broker dari perusahaan lelang Elliman.
sebuah mansion di kawasan elite di Hamptons, Amerika Serikat
Jarak yang dekat dengan kota menjadi alasan utama bagi warga berdompet tebal ini berlibur ke lokasi-lokasi tersebut meski harus keluarkan biaya yang tak sedikit. Sebab, harga properti di sana pun selangit.
Di kota Dinard, sebuah rumah peristirahatan atau vila paling murah bernilai 1,1 juta dolar AS atau setara dengan Rp 14,6 miliar.
Sementara itu, sebuah mansion di Hamptons, bernilai 60 juta dolar AS atau hampir Rp 800 miliar.(*)