Tak jarang, untuk membuat area komunal tersebut semakin semarak, Tauzia menggandeng sejumlah komunitas beraktivitas di sana.
Harapannya, agar tamu yang menginap di sana semakin merasa betah dan nyaman.
Baca Juga : Tak Hanya Jadi Penghias Rumah, Bunga Sepatu Terbukti Ampuh Obati Flu, Berani Coba?
Kendati demikian, sejauh ini pihaknya belum pernah melakukan riset terhadap dampak keberadaan area komunal tersebut terhadap peningkatan okupansi pengunjung.
"Terus terang, saya belum ada ide ya karena belum pernah review ini sih," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Pusat Dina Hartadi mengatakan, generasi milenial yang menginap di hotel tak hanya untuk pelesiran, melainkan juga untuk keperluan pekerjaan.
Dalam memilih hotel yang akan disinggahi, mereka pasti memanfaat teknologi informasi dan media sosial untuk melihat kualitas dan penilaian tamu sebelumnya terhadap hotel tersebut.
Baca Juga : Bertemu Pimpinan SM Entertainment, Rossa Kaget Lee Soo Man Nyanyikan Lagu Jadul Miliknya!
Semakin tinggi rating yang dimiliki, potensi untuk dipilih pun kian besar.
Hal inilah yang kemudian menjadi tantangan bagi para desainer interior menghadirkan kualitas hotel yang berbeda dibandingkan kompetitor mereka.
"Mereka itu sangat suka mengunggah foto-foto hotel ke Instagram. Sehingga desainer itu dituntut untuk menghadirkan desain yang baik untuk mendapatkan kesan yang baik," kata Dina di Jakarta, Kamis (21/2/2019).