Follow Us

Rain Vortex, Air Terjun Indoor Tertinggi di Dunia yang Bakal Jadi Pusat Jewel Changi Airport

Rebi - Jumat, 15 Maret 2019 | 19:30
Rain Vortex
Charu Kokate

Rain Vortex

IDEAonline - Rain Vortex setinggi 40 meter akan menjadi air tejun indoor tertinggi di dunia.

Rain Vortex berada di Jewel Changi Airport dan menjadi pusat dari bandara yang akan segera dibuka tersebut.

Bandara itu sendiri dirancang oleh firma arsitektur Moshe Safdie.

Air terjun Rain Vortex menuangkan air di tujuh lantai dari sebuah oculus di atap berkubah kaca dari bangunan yang dirancang Arsitek Safdie di bandara, yang dijadwalkan akan dibuka pada 17 April.

Buro Happold merekayasa atap kaca dan baja berbentuk bagel, yang membentang lebih dari 200 meter pada titik terlebarnya.

Baca Juga : Berada di Tengah Gurun, Bandara Baru Israel Ini Terbukti Mampu Menghalau Panas

Sementara Peter Walker dan Partners Landscape Architects menciptakan hutan dalam ruangan yang dikendalikan iklim.

Singapura sering mengalami badai, sehingga Rain Vortex dirancang untuk menyalurkan air hujan dengan kecepatan 10.000 galon per menit.

Baca Juga : Dunia Sihir Harry Potter Hadir di Bandara Changi! Begini Tampilannya

Aliran air ini secara alami akan mendinginkan udara di bawah kubah, dengan air yang ditangkap akan digunakan kembali di dalam bangunan.

Safdie Architects, yang didirikan oleh arsitek Israel-Kanada-Amerika Moshe Safdie pada tahun 1964, mulai bekerja di Jewel Changi Airport pada tahun 2014.

Proyek-proyek penting dari praktik ini termasuk Habitat 67 di Montreal dan Marina Bay Sands di Singapura.

Rain Vortex
Neoscape

Rain Vortex

Baca Juga : Dulunya Terminal Bandara John F Kennedy, Kini Disulap Jadi Hotel Super Mewah!

"Arsitek perlu menanggapi perubahan iklim dengan menjadi lebih fleksibel" kata Moshe Safdie.

Dalam sebuah wawancara dengan Dezeen pekan lalu, Safdie meminta para arsitek untuk merancang perubahan iklim dengan memastikan struktur mereka dapat merespons kondisi cuaca dan suhu yang lebih ekstrem.

Jewel Changi Airport
Charu Kokate

Jewel Changi Airport

"Untuk sesuatu seperti Jewel, [jika] berada di kota dengan iklim sedang, impian saya adalah membukanya ke udara dan alam ketika cuaca indah," kata Safdie.

Sementara teknologi untuk membuat atap yang bisa dibuka yang kompatibel dengan pendingin ruangan belum tersedia, Jewel masih memiliki banyak daya tarik bagi pengunjung.

Baca Juga : New Yogyakarta Internasional Airport, Bandara Baru Jogja dengan Luas Terminal 210 Ribu M2 dan Kapasitas 14 Juta Penumpang

Teras penuh dengan 200 spesies tanaman mengelilingi air terjun di daerah yang disebut Hutan Kanopi, dengan jalur bagi pengunjung untuk berjalan bersama.

Lima lantai gedung Jewel Changi Airport akan dipenuhi dengan toko-toko dan restoran, dengan taman dalam ruangan di lantai lima.

Rain Vortex
changiairport.com

Rain Vortex

Baca Juga : Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut Akan Segera Diresmikan, Bangunannya Tidak Lepas dari Unsur Budaya Suku Dayak

Pada malam hari, Rain Vortex akan memiliki pertunjukan cahaya dan suara 360 derajat yang diproyeksikan ke atasnya dengan sistem yang dirancang oleh WET Engineering.

Bangunan baru ini terhubung ke sistem transportasi umum Singapura dan terhubung ke terminal satu, dua dan tiga melalui jembatan pejalan kaki.

Rain Vortex
Changiairport.com

Rain Vortex

Selain sebagai portal ke bandara, bangunan seluas 134.000 meter persegi yang terbuat dari kaca ini dimaksudkan untuk menjadi tujuan ritel dan hiburan. (*)

Baca Juga : Bangun Terminal 3 di Bandara Tan Son Nhat, Vietnam Kucurkan Rp 6,9 Triliun

Editor : Alfa

Baca Lainnya

Latest