IDEAonline - Aksi pemboman yang menyasar tempat ibadah kembali terjadi.
Kali ini, negara Sri Lanka lah yang menjadi targetnya.
Tidak hanya menyerang gereja, namun aksi pemboman tersebut juga menyasar hotel setempat.
Di tengah ketakutan yang terjadi akibat teror bom tersebut, sebuah keluarga justru mengalami hal ajaib, yang telah menyelamatkan mereka dari tragedi mematikan tersebut.
Baca Juga : Terungkap! Ternyata Benda Ini yang Diduga Bom Molotov ditemukan di depan Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo
Dilansir dari laman intisari.grid.id, pada Minggu (21/4/2019), Dr Julian Emmanuel (48) dan keluarganya datang dari Surrey dan menginap di Hotel Cinnamon, Kolombo.
Mereka dijadwalkan untuk sarapan pada pukul 8.30 di hotel yang menjadi lokasi teroris meledakkan diri.
Namun, sungguh beruntung, karena Dr Julian dan keluarganya masih berada di lantai 9 dan belum turun di ruangan tempat untuk sarapan.
Karena, ruangan tersebut lah yang menjadi tempat peristiwa pemboman terjadi.
"Saat itu, kami merasa sangat malas dan akhirnya kami terlambat untuk sarapan," katanya.
"Kami berada di lantai sembilan dan sarapan ada di ruangan bawah, disitu lah bom meledak dan kami melewatkannya," tambahnya.
"Kami merasa sangat beruntung, karena itu adalah keajaiban Tuhan." terangnya.
Ia bersama keluarganya kemudian dibawa keluar hotel untuk dievakuasi selama 2 jam, karena layanan darurat menangani korban yang meninggal dunia dan terluka.
"Karena pemboman tersebut, hotel penuh dengan kerusakan, dan pembantaian terjadi tepat di depan mata kami," tambah Emmanuel.
"Polisi membawa kami ke luar, dan kami berada di sana selama dua jam untuk dievakuasi, sebelum kami diperbolehkan untuk pergi," lanjutnya.
"Kami kemudian menemukan ada beberapa bom lain yang meledak dan itulah sebabnya hotel terkunci," terangnya.
Baca Juga : Pohon Natal Artificial Tertua di Inggris Berusia 98 Tahun, Bertahan dari Bom Perang Dunia II!
Peristiwa pemboman ini tentu telah memicu ketakutan, di tengah suasana umat Kristiani yang sedang merayakan paskah di beberapa gereja di Sri Lanka.
Emanuel mengatakan, "Dengan adanya serangan itu, orang-orang di luar sana mungkin akan mengaitkan momen Paskah yang damai dengan aksi terorisme."
Insiden pemboman ini terjadi di 3 gereja dan 3 hotel, yaitu Colombo, Negombo, Batticaloa.
Beberapa jam setelah ledakan ketujuh di Kolombo, dua orang akhirnya meninggal dunia.
Aparat setempat mengatakan, jumlah korban dari tragedy pemboman ini adalah 270 orang tewas dan 450 lainnya luka-luka.
Kementerian Luar Negeri Sri Lanka juga mengatakan bahwa ada lima warga negara Inggris dan dua warga negara Amerika Serikat tewas dalam insiden itu.
Diperkirakan, total warga negara asing yang menjadi korban berjumlah 27 orang.
artikel ini pernah tayang di intisari.grid.id dengan judul Pemboman Sri Lanka: Akibat Bermalas-malasan, Satu Keluarga Ini Selamat Dari Teror Bom
(*)