Follow Us

Kebutuhan Sinar yang Berbeda dan Keadaan Tanah Jadi Hal Utama Dalam Hadirkan Taman Ideal

Fatur Rohman - Jumat, 09 Agustus 2019 | 11:00
Hunian yang Berbaur dengan Alam -taman
Foto Adeline Krisanti Properti Tenny dan Yanti, Lebak Bulus Desainer Interior Ramadhona dan Kusneri

Hunian yang Berbaur dengan Alam -taman

Laporan Tabloid RUMAH Edisi 212

IDEAonline - Duduk santai, menikmati udara segar dan hijaunya dedaunan, sambil mendengarkan alunan gemericik air.

Baca Juga: Menjadi Transgender Sejak 2013 hingga Sukses Berbisnis Baju dan Kuliah S2 Desain, Ternyata Dena Rachman Miliki Rumah yang Nyaman Banget

Nikmatnya waktu relaksasi di taman belakang yang mungil di rumah!

Sebagian besar rumah pasti punya taman belakang.

sistem hidroponik
jurnal asia

sistem hidroponik

Entah besar atau kecil, banyak orang pasti bela-belain menyisakan beberapa meter persegi lahan rumah mungilnya untuk dibuat menjadi taman.

Baca Juga: Pakai Dua Jenis Lantai Ini di Dapur, Simak Kelebihan dan Kekurangannya

Kenapa begitu? Pertama, taman mendekatkan penghuni dengan alam.

Dikelilingi bangunan beton yang dingin dan masif, tentunya kita memerlukan penyeimbang yang bisa menyuplai oksigen, udara segar, dan suasana asri sebagai obat bagi kepala yang penat.

Kedua, taman belakang membuka pemandangan dari dalam rumah ke luar.

Entah berbatasan dengan ruang keluarga, ruang makan, dapur, atau kamar tidur, taman belakang membuatnya terasa lebih lapang dan asri.

Baca Juga: Inspirasi Ramah Lingkungan, Begini Desain Double Decker yang Dapat Digunakan pada Ruko

Hunian yang Berbaur dengan Alam -taman
Foto Adeline Krisanti Properti Tenny dan Yanti, Lebak Bulus Desainer Interior Ramadhona dan Kusneri

Hunian yang Berbaur dengan Alam -taman

Memandang hijaunya dedaunan lewat dinding kaca dari dalam rumah menjadi obat mujarab bagi mata yang lelah.

Baca Juga: Iis Dahlia Dua Kali Menikah, Kini Hidup Bahagia dengan Pilot Kaya dan Miliki Penghasilan Puluhan Juta, Tilik Rumah Rp17 Miliar Miliknya!

Ketiga, taman belakang menciptakan perputaran sirkulasi udara dari luar ke dalam rumah.

Pada siang hari, taman belakang menurunkan suhu dan mengurangi sumpek serta pengap.

Area yang banyak tersorot matahari ini pun mencegah lembap di dalam rumah.

Keempat, taman belakang menjadi area interaksi dan rekreasi keluarga.

Para orangtua yang memiliki hobi berkebun atau memelihara ikan pun bisa puas menyalurkan hobinya di sini.

Apalagi taman belakang lebih mudah diakses dari dalam rumah dibanding taman depan.

Hal ini memudahkan keluarga mengontrol waktu menyiram tanaman atau menjaga kebersihan kolam.

Jadi, buat apa memaksakan diri mencari hiburan ke luar di sela-sela waktu yang padat kalau kita bisa melakukan rekreasi setiap waktu di rumah sendiri?

Baca Juga: Menjadi Transgender Sejak 2013 hingga Sukses Berbisnis Baju dan Kuliah S2 Desain, Ternyata Dena Rachman Miliki Rumah yang Nyaman Banget

Rumah Berorientasi ke Taman
Foto Richard Salampessy, Abdul Hakim Santoso Properti Roy dan Alvina Kusuma, Bogor, Jawa Barat Arsit

Rumah Berorientasi ke Taman

Selain hemat dan dekat, taman belakang adalah area relaksasi yang sepenuhnya milik kita dan bisa dibuat sesuai keinginan!

Baca Juga: Iis Dahlia Dua Kali Menikah, Kini Hidup Bahagia dengan Pilot Kaya dan Miliki Penghasilan Puluhan Juta, Tilik Rumah Rp17 Miliar Miliknya!

Kenali Keadaan Tanahnya

Hal pertama yang harus diperhatikan saat membuat taman belakang adalah mengenali kondisi lahan taman dan lingkungan di sekitarnya.

Kondisi media tanam dan iklim akan memengaruhi jenis tanaman.

Untuk berkebun, pilihlah tanah yang tidak menggumpal dan tidak terurai.

Tanah berpori akan memudahkan tanaman untuk mendapatkan udara dan resapan air yang baik.

Tidak jarang juga kita dipusingkan dengan keadaan tanah yang tidak sesuai untuk ditanami.

Biasanya tanah di perkotaan justru kering dan kekurangan unsur hara, sehingga harus disuburkan dulu dengan pupuk.

Baca Juga: Inspirasi Ramah Lingkungan, Begini Desain Double Decker yang Dapat Digunakan pada Ruko

Bisa juga tanah terlalu basah akibat curah hujan tinggi, sehingga harus diberi penanganan lebih lanjut.

Pilih Jenis Tanamannya

Saat menaksir tanaman cantik berharga mahal yang sedang tren, berpikirlah dengan cermat dan jangan langsung membeli.

Ada tanaman yang cocok ditanam di daerah dataran tinggi beriklim sejuk, tapi akan cepat mati saat ditanam di daerah dataran rendah atau pusat kota yang terik.

Amannya, belilah tanaman di dekat rumah Anda sehingga mengurangi kemungkinan salah pilih jenis tanaman.

Selain itu, masing-masing jenis punya tingkat kebutuhan sinar matahari yang berbeda.

Tanaman berbunga dan puring menyukai tempat terbuka yang banyak terkena matahari.

Lain lagi dengan tanaman hias seperti anthurium dan aglaonema, akan lebih cocok diletakkan di tempat yang teduh.

Sedangkan tanaman air cocok diletakkan di tempat yang banyak mendapat matahari pada pagi hari namun terlindungi pada siang hari.

Baca Juga: Pakai Dua Jenis Lantai Ini di Dapur, Simak Kelebihan dan Kekurangannya

Satu hal lain yang sangat penting dilakukan saat membuat taman, bersabarlah! Terkadang Anda membutuhkan waktu yang pas untuk membuat taman, saat curah hujan tidak terlalu tinggi, misalnya.

Begitu juga setelah Anda menanam, perlu beberapa bulan agar tanaman bisa tumbuh subur dan tampak indah.

Jangan sampai karena merasa taman masih terlihat kosong, Anda menanaminya terus hingga penuh.

Selain akan menyebabkan tanaman berebut unsur hara dalam tanah, begitu tanaman tumbuh pun taman Anda malah akan tampak sesak dan tidak beraturan.

Jadi, bekali diri Anda dengan pengetahuan seputar taman yang cukup agar tercipta taman belakang yang cantik, baik itu taman penuh tanaman yang segar ataupun taman kering yang memang cenderung lebih mudah perawatannya.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest