Tabloid RUMAH 147
IDEAonline - Bocor yang acapkali terjadi pada kolam, umumnya disebabkan pemakaian bahan adukan (semen dan pasir) yang tidak tepat ataupun teknik pengerjaan yang salah.
Setelah dibuat, adukan harus segera digunakan (waktu maksimal 2,5 jam) dan selama pembuatan kolam, harus dilakukan beberapa kali pengadukan ulang.
Hal ini ditujukan untuk menjaga daya plastisitas dan kemudahan pemasangan adukan. Selain bahan pembentuk adukan, pengerjaan kolam harus juga dilakukan dengan baik.
Umumnya, ada 4 tahap pembentukan kolam yakni pemasangan bata, pekerjaan plesteran, pekerjaan acian dan pemeliharaan.
1. Pemasangan Bata
Tak cuma adukan yang harus diperhatikan. Pemasangan bata yang tepat ternyata dapat memperkecil risiko terjadinya kebocoran pada kolam.Nah, berikut beberapa aturan pemasangan bata yang harus ditaati:
- Bata harus tetap datar dan tegak lurus;
- Kelebihan adukan yang menempel pada dinding pasangan harus segera dibersihkan sebelum mengeras;
- Bagian bata yang menumpang tidak boleh kurang dari 1/4 panjang bata;
- Batu bata harus dalam kondisi lembap/ direndam sebelum dipasang.
2. Plesteran
Pada dasarnya, plesteran yang menempel di dinding dapat dibagi atas 2 lapisan utama. Lapisan pertama (yang biasa disebut kamprotan) adalah permukaan kasar dengan tebal 3 mm.Lapisan ini terdiri dari campuran semenpasir yang encer. Fungsi lapisan kasar ini adalah sebagai tempat melekatnya badan plesteran.
Selain itu, lapisan ini juga memiliki fungsi untuk mengurangi penyusutan.