Follow Us

Awas Banjir di Musim Hujan, Ini Empat Standar Atap Bebas Bocor

Johanna Erly Widyartanti - Kamis, 02 Januari 2020 | 06:00
Banjir di permukiman karena meluapnya roil lingkungan karena intensitas hujan yang tinggi.
tribunnews

Banjir di permukiman karena meluapnya roil lingkungan karena intensitas hujan yang tinggi.

IDEAOnline-Saat ini, berita soal banjir sedang menempati pemberitaan tertinggi di bergabagi media, baik online maupun cetak.

Banjir bisa terjadi karena air yang masuk ke dalam rumah karena meluapnya sungai atau air yang tak tertampung di roil lingkungan karena curah hujan yang tinggi, atau juga karena air yang masuk ke dalam rumah karena bocornya atap rumah.

Memang, pengerjaan detail atap sering terlupakan.

Padahal di sinilah letak sumber masalah kebocoran atap.

Tanggulangi segera sebelum kerusakan atap lebih parah terjadi.

Inilah 4 standar kondisi atap yang aman mencegah bocor.

Baca Juga: Beberapa Titik Hadapi Siaga 1 Banjir, Yuk Mulai Pertimbangkan Pilih Rumah Bebas Banjir, Ini Caranya!

Kemiringan atap ideal 30 derajat hingga 40 derajat dianggap aman dari bocor.
DOK KANMURI

Kemiringan atap ideal 30 derajat hingga 40 derajat dianggap aman dari bocor.

Kemiringan Atap

Atap datar atau terlalu landai akan menyebabkan aliran air terhambat atau bahkan tergenang di atap.

Untuk itulah, kemiringan atap menjadi faktor penting pencegah kebocoran.

Kemiringan atap yang ideal adalah 30 derajat hingga 40 derajat.

Pengaplikasian interval sudut tersebut dimaksudkan agar rangka atap dapat menopang dan memegang penutup atap dengan baik sehingga aliran air hujan lancar.

Kerapian Penutup Atap

Jenis penutup atap serta proses pemasangan yang tidak rapi telah menjadi penyebab kebocoran yang paling sering terjadi.

Pilihlah jenis penutup atap yang berkualitas dengan tingkat presisi tinggi agar dapat terpasang sempurna tanpa celah.

Lakukan juga pengawasan saat pengerjaan agar hasil memuaskan.

Baca Juga: Banjir di Jakarta Hingga Wilayah Sekitarnya, Ini yang Bisa Dilakukan untuk Tamanmu Saat Tergenang Banjir

Semakin rumit desain atap semakin berpotensi bocor karena banyaknya sambungan.

Semakin rumit desain atap semakin berpotensi bocor karena banyaknya sambungan.

Bubungan, Jurai, dan Sambungan Atap

Semakin rumit sebuah desain atap maka potensi terjadi kebocoran akan semakin besar.

Hal ini akibat banyaknya pertemuan atap dan sambungan, seperti bubungan dan jurai, yang rawan bercelah.

Celah tersebut terjadi karena campuran semen dan pasir yang tak cukup elastis mengatasi perubahan cuaca yang terjadi secara terus menerus dan pengerjaan detail sambungan yang kurang rapi.

Agar celah tak terjadi, selain pengerjaan yang benar, dapat digunakan lembaran khusus tahan air yang elastis atau material pelapis (flashing) pada sambungan.

Cara lain adalah memilih desain atap yang minim sambungan dengan nok yang tidak terlalu tinggi.

Baca Juga: Positive Energy House, Penerapan Feng Shui di Rumah Rawan Banjir

Material campuran pada atap beton yang kurang tepat juga jadi penyebab bocor.

Material campuran pada atap beton yang kurang tepat juga jadi penyebab bocor.

Campuran Beton Pada Dak

Yang utama yang perlu diperhatikan pada penggunaan atap dak beton adalah kualitas campuran antara semen, pasir, dan kerikil.

Perbandingan yang tidak tepat akan membuat beton rapuh terhadap perubahan suhu dan cuaca sehingga muncul retak.

Retak, walaupun kecil, apabila terkena siraman air hujan terus-menerus akan menjadi celah masuknya air hujan ke bagian dalam rumah.

Selain campuran yang baik, dapat juga ditambahkan lapisan waterproofing pada seluruh permukaan dak beton.

Nah, sebelum berakibat fatal, periksa 4 hal di atas dan pastikan atap kuat hadapi hujan.

Baca Juga: Sertifikat Tanah Rusak Karena Banjir, Inilah Langkah untuk Membuat Penggantinya

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest