Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Karya Arsitek Indonesia Ini Diapresiasi Dunia Jadi ‘Best Houses of 2019’ , Membanggakan!

Johanna Erly Widyartanti - Selasa, 14 Januari 2020 | 12:30
Tampilan fasad dan gang masuk rumah selebar 1.5 m.
Foto Fernando Gomulya-Dok. Delution

Tampilan fasad dan gang masuk rumah selebar 1.5 m.

Baca Juga: Tinggal di Kamar Sempit, Artis Berumur 63 Tahun Ini Jadi Sorotan Warganet Karena Bekerja Walau di Usia Senja

Mengusung konsep rumah tumbuh, The Twins memiliki lahan terbatas seluas 70 m2.

Meski berada di lahan terbatas namun The Twins dapat memaksimalkan fungsi ruang seperti pemanfaatan sudut-sudut ruang sebagai dry garden.

Apalagi The Twins dibangun dengan mengoptimalkan budget yang terjangkau, Rp.450 juta.

Desain memanfaatkan potensi alam dengan optimal.

Desain memanfaatkan potensi alam dengan optimal.

Menurut pembaca ArchDaily, The Twins menjadi salah satu proyek yang menarik dalam inovasi desain, teknik konstruksi, dan tantangan desain.

The 20 Most Bookmarked Project in 2019 adalah penghargaan kedua yang diperoleh DELUTION dari ArchDaily.

Baca Juga: Dayak Melihat Dunia: Kearifan Lokal Masyarakat Sungai Utik KalBar Berbuah Equator Prize Award dari PBB

Bangunan di permukiman padat yang ramah terhadap lingkungan sekitar.

Bangunan di permukiman padat yang ramah terhadap lingkungan sekitar.

Proyek Flick House menjadi bagian dari The 20 Most Bookmarked Project in 2019, tidak lepas dari konsep yang diusung oleh DELUTION dalam memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya yang masuk ke dalam rumah.

Flick House, adalah rumah dengan konsep Floating-Brick.

Menurut owner Flick House, material bata dapat memberikan kesan lebih humble untuk sebuah rumah dengan luas yang besar.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular