Follow Us

Banyak Cahaya Bikin Rumah Panas, Lakukan 8 Trik Ini agar Tetap Sejuk

Dok Grid - Selasa, 24 Oktober 2023 | 17:15
Siasati efek rumah kaca ketika mengaplikasikan bukaan transparan yang lebar.

Siasati efek rumah kaca ketika mengaplikasikan bukaan transparan yang lebar.

IDEAOnline-Lahan yang terbatas, kepadatan hunian, dan kondisi eksisting bangunan, sering menjadi penghalang dalam penciptaan rumah yang ideal dengan memanfaatkan potensi alam.

Memanfaatkan potensi alam bisa dengan mengoptimalkan cahaya alami.

Tapi jika tak hati-hati, terlalu banyak cahaya yang masuk rumah, bisa bikin rumah kehilangan kesejukannya.

Beberapa trik desain berikut ini, diterapkan oleh para arsitek sebagai solusiya.

Baca Juga: 5 Cara Dapatkan Kualitas Terbaik Cahaya Alami untuk Rumah dan Penghuni

1. Ventilasi silang

Intinya adalah menciptakan perbedaan tekanan udara sehingga udara bisa mengalir.

Hal ini akan menciptakan aliran udara meski tanpa menggunakan energi listrik.

Udara dapat bergerak bebas dari luar ke dalam dan dari dalam ke luar.

Ventilasi silang dapat diperoleh dengan meletakkan lebih dari satu bukaan pada sisi (bidang) yang bereda.

Bukaan dapat berupa pintu, jendela, lubang angin, jalusi atau krepyak.

Ventilasi silang yang ideal harus mempertimbangkan ukuran, letak/arah hadap bukaan dan desain.

Baca Juga: Mengapa Lampu Pijar Panas dan Cepat Putus? Ini Jenis plus Alasannya!

Plafon tinggi bikin pergerakan udara bebas di ruang kosong yang terbentuk.
Foto DoK.Fietter Chalim

Plafon tinggi bikin pergerakan udara bebas di ruang kosong yang terbentuk.

2. Ventilasi & Insulasi Atap

Sebagai ambang atas, atap merupakan bagian bangunan yang menerima panas paling besar.

Beri bukaan di ruang bawah atap agar panas tak terperangkap.

Ini bisa berupa sopi-sopi atau jendela untuk mengalirkan udara ke atap.

Cara lain dengan menggunakan bahan insulasi atap berupa lembaran aluminium foil berlapis glass wool.

3. Plafon Tinggi

Jarak jauh antara lantai dan plafon memungkinkan udara bergerak bebas pada ruang kosong.

Plafon tinggi memungkinkan udara panas terangkat ke atas dan menarik udara segar dari luar ke dalam sehingga ruang menjadi lebih sejuk.

Untuk mendapatkan udara segar ketinggian plafon menimal 3 m sehingga volume ruang menjadi besar dan udara mengalir lancar.

Baca Juga: Solusi Rumah Sempit Manfaatkan Saja Plafon untuk Gudang, Ini Caranya!

 Bahan alam seperti kayu, batu alam, dan bata, menyejukkan udara dalam ruangan.
www.designboom.com

Bahan alam seperti kayu, batu alam, dan bata, menyejukkan udara dalam ruangan.

4. Material dan Kemiringan Atap

Material massif seperti dak beton menyebabkan panas tidak dapat atau lebih lambat diteruskan.

Panas pada ruang juga disebabkan besar kecilnya sudut atap yang membentuk bantalan udara di bagian bawah atap.

Jika landai, maka radasi makin dekat.

Atap pelana mampu mengeliminasi suhu di ruang bawah atap.

Baca Juga: Gorden atau Blind? Ini Material yang Cocok agar Fungsional dan Indah

5. Menggunakan Material Alam

Semakin banyak menggunakan bahan primer alam seperti kayu, batu alam, dan bata, semakin sejuk udara dalam ruangan.

Bahan-bahan alami seolah memberi ikatan antara bangunan dan alam.

Material alam tidak mengalami banyak proses dalam pembuatannya sehingga dapat lebih menyatu dengan alam dibandingkan dengan material fabrikasi.

Material yang ukurannya lebih tebal dapat membantu meredam suhu.

Semakin tebal ukuran material, semakin lambat material tersebut menghantar panas.

Baca Juga: Cara Bikin Home Theatre Kedap Suara Tanpa Gema, Pakai Material Akustik

Warna terang memantulkan cahaya.
homededicated.com

Warna terang memantulkan cahaya.

6. Memilih Warna Terang

Tidak hanya terlihat bersih dan meluaskan pandangan, warna terang juga tidak menyerap radiasi matahari.

Warna terang akan memantulkan panas dan warna gelap akan menyerapnya.

Ini juga berlaku pada bangunan.

Pilih warna cerah (putih atau peach/warna yang bercampur putih) untuk cat eksterior rumah.

Baca Juga: Percantik Pagar dan Gerbang, Beri Kesan Beda dengan 7 Jenis Warna Ini

7. Membuat Teritisan

Semakin lebar teritisan dapat membuat ruang makin adem dan air hujan tidak akan tampias.

Cara lain dengan atap tambahan yang berdiri sendiri atau bisa juga merupakan perpanjangan dari atap utama (tanpa dinding).

Suhu ruang dapat berkurang karena suhu panas yang berasal dari luar telah didinginkan terlebih dahulu di teritisan sebelum masuk ke dalam rumah.

Baca Juga: Tanaman Hias Daun Tak Melulu Hijau, Ragam Warnanya Cerahkan Taman

Efek rumah kaca terjadi karena udara panas yang terperangkap di dalam ruangan.
dok. mit24h.com

Efek rumah kaca terjadi karena udara panas yang terperangkap di dalam ruangan.

8. Hindari Efek Rumah Kaca

Material transparan seperti kaca yang terpapar panas matahari bisa membuat radiasi panas masuk di dalam ruang dan panas tersebut tidak bisa keluar (terperangkap).

Dalam waktu yang lama, panas akan bertambah dan ruang akan semakin panas.

Inilah yang diseut efek rumah kaca.

Hindari material transparan seperti kaca atau polikarbonat apalagi dalam ukuran besar langsung terkena siar matahari.

Jika sulit menghindari matahari langsung, beri penghalang seperti kisi-kisi atau kanopi.

Material ini harus diletakkan di sebelah luar material transparan.

Gorden tdk termasuk dalam penghalang panas krn hanya mengahalangi cahaya saja sedangkan panas tetap masuk.

Baca Juga: Menghadap Bukit, Begini Wujud Rumah Kaca yang Miliki Ventilasi Terbaik, Bikin Gamau Pulang Nih!

(*)

Editor : optimization

Baca Lainnya

Latest