Fasad rumah pun dibentuk kurva agar identik dengan bangunan-bangunan di Santorini.
“Kami beli rumah ini dalam bentuk bangunan jadi.
Bagian depan tadinya berbentuk persegi, tapi kemudian kami ubah bentuk kurva agar sesuai dengan rumah-rumah di Santorini,” kisah Lukman.
Tak hanya itu, desain ala Santorini juga diterapkan dalam pilihan perabot rumah tangga.
Baca Juga: Hindari Bakteri yang Bersarang pada Sink, Gunakan Material Pintar Ini
Bila biasanya memilih loose furniture, Lukman dan Ida memilih furnitur built-in.
Bedanya, furnitur built-in di rumah ini tidak berbahan kayu ataupun MDF, tetapi bata dan beton.
Furnitur seperti lemari penyimpanan dan bangku menyatu dengan dinding rumah.
“Di Santorini semuanya seperti ini. Tapi, di sana kan benar-benar diukir dari batu, kalau di sini kami membuatnya dari bata yang disemen lalu dicat.
Konsep seperti ini lebih hemat biaya karena minim perawatan dan tidak perlu diganti-ganti.
Lagipula, posisi rumah kami kan di pinggir sungai.