Follow Us

Intip Penataan Ruang yang Membangun Keakraban, Coba 3 Langkah Ini

Saffa Fauziah Kamila - Kamis, 06 Februari 2020 | 12:00
Penataan yang Membangun Keakraban di Ruang Keluarga Saat Kumpul
FOTO DOK. IKEA

Penataan yang Membangun Keakraban di Ruang Keluarga Saat Kumpul

IDEAonline- Pengaturan letak furnitur berpengaruh besar membuat orang betah berlamalama dalam sebuah ruang.

Banyak orang memiliki ruang keluarga di rumahnya, tetapi jarang digunakan sebagai tempat berkumpul keluarganya.

Ada yang keluarganya lebih sering berkumpul di teras, dapur, bahkan kamar tidur utama.

Setiap keluarga memiliki kebiasaan dan kesukaannya masing-masing.

Tetapi, alasan mereka lebih memilih ruang lain untuk berkumpul, bisa jadi tanpa disadari karena ada yang salah dengan desain ruang keluarganya.

Baca Juga: Gabungkan Gaya Tropis dan Oriental, Layout Vila Ini Berkonsep Terbalik, Seperti Apa? Bisa Ngecas Energi di Sini Lho

Apa yang membuat orang betah berlama-lama mendiami sebuah ruang? Jawabannya bisa banyak.

Kenyamanan ruang yang terkait dengan suhu dan pencahayaan, salah satunya.

Atau fasilitas yang melengkapi.

Atau pengaturan furnitur yang ada di ruang tersebut.

Sering kali, berbagai perabot diletakkan di ruang keluarga untuk memenuhi kelengkapannya saja.

Yang penting di ruang keluarga ada sofa, meja, dan perangkat tv.

Padahal, untuk ruang keluarga, penataan furnitur penting untuk membangun adanya aktivitas, misalnya bersantai atau bercakap-cakap.

Berikut ini yang harus diperhatikan saat menata furnitur di ruang keluarga agar tercipta kesan akrab yang dapat menjalin percakapan.

Baca Juga: Inspirasi Motif Batik untuk Tambah Daya Tarik Hunian, Bikin Elegan!

keseimbangan

Penataan yang Membangun Keakraban di Ruang Keluarga Saat Kumpul
FOTO DOK. IKEA

Penataan yang Membangun Keakraban di Ruang Keluarga Saat Kumpul

Jika di sebuah ruang keluarga terdapat sebuah sofa, di hadapan sofa tersebut sebaiknya diletakkan pula sofa lain yang ukurannya serupa.

Tempat duduk di seberang sofa ini tidak harus sama bentuknya.

Dua buah sofa single atau dua buah kursi, dengan meja kecil di tengahnya.

Pengaturan yang simetris menciptakan kesan resmi pada ruang keluarga.

Agar lebih akrab, pilihan penataan asimetris dapat dipilih.

Bentuk dan model sofa dan kursi boleh beragam.

Yang penting, besarnya seimbang, antara sisi kanan dan kiri.

Dengan penataan seperti ini, orang akan duduk berhadapan dan merasa lebih nyaman berbicara (lihat ilustrasi 1 dan 2).

Penataan yang Membangun Keakraban di Ruang Keluarga Saat Kumpul
FOTO DOK. IKEA

Penataan yang Membangun Keakraban di Ruang Keluarga Saat Kumpul

Pengelompokan

Untuk membangun percakapan yang akrab, furnitur yang ada di ruang keluarga sebaiknya diletakkan berdekatan.

Jika semua furnitur ditaruh di sekeliling ruang, akan tercipta ruang kosong di tengah.

Orang harus mengeraskan suaranya saat bercakap-cakap. Ini tentu sangat tidak nyaman.

Pada ruang keluarga yang luas, lebih baik buat beberapa pengelompokan (grouping) furnitur daripada membuat satu area besar.

satu kelompok bisa terdiri atas beberapa kursi dan meja yang letaknya berhadapan.

Dengan demikian, orang dapat duduk nyaman di salah satu kelompok furnitur.

karpet juga dapat membantu terciptanya ruang imajiner yang membatasi satu kelompok furnitur dengan kelompok lainnya.

Baca Juga: Jadi Tersangka Penganiayaan, Enggak Sangka Nikita Mirzani Sengaja Simpan Benda Ini di Kamarnya, Harganya hingga Ratusan Juta

Sirkulasi

Usahakan penataan furnitur tidak terpotong jalur sirkulasi.

Jalur ini sebaiknya diletakkan di luar kelompok furnitur agar perbincangan atau kegiatan apapun di ruang keluarga tidak terganggu orang yang berlalu-lalang.

Pastikan juga punggung sofa tidak berhadapan dengan pintu masuk.

Pengaturan ini membuat ruang keluarga terkesan tertutup dan tidak mengundang orang masuk.

Dengan penataan yang terbuka dan berkesan akrab di ruang keluarga, orang merasa kebutuhannya terpenuhi, baik ia sekadar menonton TV, membaca buku, atau berbincang-bincang.

Semua anggota keluarga pasti akan kembali dan kembali lagi ke ruang yang dianggapnya nyaman tersebut.

Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 163

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest