Pembagian proporsi bangunan berdasarkan konsep tubuh manusia, yaitu utama, madya,nista, juga menjadi pertimbangan saat ia merancang fasad rumah ini.
Di rumah ini, konsep resor tidak saja diwujudkan dalam bentuk ruang dan banyaknya bukaan, tetapi juga permainan lighting.
Pengaturan lampu penting menciptakan suasana temaram yang identik dengan suasana resor, selain juga menerangi lukisan-lukisan karya maestro yang menjadi koleksi pemilik rumah.
Sebagian besar cahaya lampu di rumah ini berjenis warm light, yang natural dan nyaman di mata.
Baca Juga: Selain Biaya, Ketahuilah Tips Sebelum Bangun Rumah agar Tidak Rugi
Saat syukuran rumah April lalu, Gigin bercerita bahwa banyak teman dan kerabatnya memuji penataan interior dan lighting ini.
Memang proses renovasi yang memakan waktu 1 tahun 8 bulan cukup menguji kesabarannya.
“Tetapi ketika jadi, saya benar-benar puas dengan hasilnya,” ujar Gigin.
“Rasanya jadi malas ke luar rumah, maunya liburan di rumah terus,” timpal Shanti sambiltertawa.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 150