Massa Bangunan di Tengah
Kesejukan begitu terasa ketika duduk di ruang tamu.
Hembusan angin leluasa mengalir dari kanan dan kiri ruang yang dibiarkan menjadi area “terbuka”.
Sebagai antisipasi cuaca (panas, hujan, angin), rumah berlahan memanjang yang menghadap ke utara ini, didesain khusus dengan menempatkan massa bangunan di tengah lahan.
Pengaturan massa seperti ini tetap menyisakan ruang di sisi kanan dan sisi kiri yang menempel dengan tetangga.
Ini adalah kecerdikan sang arsitek dalam menciptakan arsitektur yang merespon alam dan site yang tersedia.
Bagiamana kondisi lingkungan direspon dan potensi site seperti cahaya matahari dan udara bisa dimanfaatkan.
Sirkulasi udara dan usaha penetrasi cahaya alami menjadi pertimbangan utama.
Sebagai pemasok udara dan cahaya, kanan-kiri rumah dimanfaatkan untuk taman dan area “terbuka” yang memungkinkan masuknya cahaya matahari.
Meski ada bagian rumah yang menempel dengan dinding tetangga, tetap saja di bagian itu terdapat desain bukaan yang tetap memungkinkan udara dan cahaya masuk ke area dalam rumah.
Perancangan yang cermat dan kecerdikan sang arsitek dalam merangkum kebutuhan pemilik rumah serta mewujudkannya dalam desain yang merespon alam dan site, serta menjadikan rumah sebagai reperesantasi pemiliknya telah meningkatkan kualitas hidup penghuni rumah.