Follow Us

Mudah Dirawat Sekaligus Dipadu-padankan, Inilah Beberapa Alasan Harus Pilih Desain Unfinished

Saffa Fauziah Kamila - Selasa, 24 Maret 2020 | 17:50
Rumah Ekonomis dan Adaptif Desain Unfinished
Foto Adeline Krisanti, Richard Salampessy

Rumah Ekonomis dan Adaptif Desain Unfinished

IDEAonline- Mudah dirawat sekaligus mudah dipadu-padankan.

Inilah beberapa alasan yang membuat desain unfinished dijadikan pilihan.

Baca Juga: Homepiness, Tips Hadirkan Rumah Gaya Tropis-Amerika dengan Sentuhan Warna Peach

Baca Juga: Sudah Dihimbau Berkali-kali untuk Tidak Ngumpul, AKBP Yani Permana Sampai Harus Bersujud untuk Bubarkan Keramaian di Kafe, Begini Videonya!

Setelah menunggu 1,5 tahun, Harliano Adelsa dan Gilang Aria Dianty akhirnya memulai pengalaman mereka tinggal di rumah baru.

Mereka yang tadinya menetap di hunian orangtua kini dapat tinggal di sebuah rumah yang

menggambarkan kesukaan dan keinginan mereka.

Berukuran mungil, memanjang ke belakang, dan berlantai 3, hunian

Harliano dan Gilang mengusung desain unfinished yang banyak mendapat sorotan akhir-akhir ini.

Baca Juga: Hati-hati, Tak Ada yang Tahu Tanaman Hias Ini Miliki Getah Beracun, Dapat Sebabkan Risiko Kematian Dini!

Rumah Ekonomis dan Adaptif Desain Unfinished
Foto Adeline Krisanti, Richard Salampessy

Rumah Ekonomis dan Adaptif Desain Unfinished

Bermula di fasad, sentuhan unfinished sudah dapat terlihat.

Area secondary skin yang merupakan focal point di wajah rumah tersusun atas material beton aerasi yang dibiarkan tanpa pelapis tambahan.

Dari sini saja, tamu yang datang sudah dapat menebak isi rumah mereka.

Ya, apalagi kalau bukan keberadaan raw material sebagai sorotan utama.

Masuk ke dalam rumah, tetamu akan menemukan warna abu-abu yang terpampang dari lantai hingga langit-langit rumah.

Bhakti setiadi, salah satu arsitek sekaligus co-founder studio Amarta, mengatakan bahwa serba-ekspos yang terdapat di rumah ini berasal dari beton cetak yang diaplikasikan menjadi bagian-bagian rumah.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Rumah Harus Rutin Dibersihkan, Virus Corona Bertahan Hidup di Permukaan Setiap Benda Ini

Rumah Ekonomis dan Adaptif Desain Unfinished
Foto Adeline Krisanti, Richard Salampessy

Rumah Ekonomis dan Adaptif Desain Unfinished

Langit-langit yang berwarna abu-abu sendiri berasal dari struktur bangunan lantai di atasnya yang tak dilapis lagi.

Dengan tampilan ini, rumah Harliano dan Gilang tampak sejuk sekaligus hangat dan clean pastinya.

Baca Juga: Rumah Tropis Mengadopsi Desain Vila di Bali, Punya 6 Bangunan Terpisah

Baca Juga: Berada pada Ketinggian 700 M di Atas Permukaan Laut, Ini Tips Hadirkan Rumah Tropis yang Nyaman!

Dari sisi pemilik rumah, desain unfinished dijadikan pilihan karena 2 alasan.

Pertama, desain ini dapat terus dipertahankan dengan biaya minim.

Dinding misalnya. karena hanya menggunakan plesteran semen, cat dinding tak perlu diperbarui dalam kurun waktu tertentu.

Kedua, desain unfinished yang berwarna netral lebih mudah dipadu-padankan dengan warna lain.

Baca Juga: 1135 Orang Tewas Akibat COVID-19 Karena Warganya Tak Mau Tinggal di Rumah, Perlukah Indonesia Berkaca dari Kasus Iran?

Rumah Ekonomis dan Adaptif Desain Unfinished
Foto Adeline Krisanti, Richard Salampessy

Rumah Ekonomis dan Adaptif Desain Unfinished

Pemilik rumah akan lebih bebas memasukkan aksesori berwarna-warni di atas “kanvas” abu abu ini.

Apalagi, furnitur pemilik rumah banyak yang bernuansa vintage. Warna cokelat gelap pada furnitur akan lebih bersahabat saat disandingkan dengan warna netral lain seperti abu-abu semen.

Baca Juga: Homepiness, Tips Hadirkan Rumah Gaya Tropis-Amerika dengan Sentuhan Warna Peach

Baca Juga: Homepiness, Tips Hadirkan Rumah Gaya Tropis-Amerika dengan Sentuhan Warna Peach

Dari rumah Harliano dan Gilang, kita dapat melihat bahwa desain unfinished mampu menciptakan suasana hangat.

Rumah pun terlihat lebih bersih dan lapang karena hanya ada satu warna dasar, yakni abu-abu.

Dengan gaya ini pun, biaya perawatan akan minim.

Pemilik juga bebas berkreasi dengan aksesori karena warna utama rumah adalah warna netral, seperti cokelat dan abu-abu.

Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 161

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest