Dilansir dari CNBC, Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan adanya kasus baru yang dikonfirmasi di New York, menyumbang hampir setengah dari seluruh kasus yang ada di AS.
Ia mengatakan peningkatan kasus yang signifikan disebabkan karena ‘simpanan’ infeksi yang belum dikonfirmasi sebelumnya karena kurangnya pengujian.
Pekan sebelumnya, AS mengonfirmasi jumlah kasus mencapai angka 5.000 naik 5 kali lipat dari minggu sebelumnya.
Para pejabat sebelumnya mengakui adanya kemungkinan jumlah kasus bukanlah yang sebenarnya dari jumlah infeksi keseluruhan.
Baca Juga: Lahan Sempit Bukan Halangan, Ini Tips Hadirkan Gaya Industrial di Ruang Seluas 30 Meter
Baca Juga: Menilik APD Tenaga Medis untuk Penanganan Covid-19, Apa Saja Jenis dan Berapa Kebutuhannya?
Hal ini karena pengujian AS terhambat oleh penundaan dan diagnostik terbatas pada kriteria siapa yang bisa dites.
Sebanyak 20 negara bagian di AS telah mengeluarkan imbauan untuk masyarakat agar tingal di rumah, dan menutup bisnis mereka.
Untuk Indonesia sendiri, per Kamis (26/3/2020), ada 893 kasus dengan catatan 780 dirawat, 78 meninggal dunia, dan 35 sembuh.
(Nur Rohmi Aida)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jumlah Kasus Corona di AS Terbanyak di Dunia Melebihi China")