Kemudian memiliki peluang 99,94 persen menjadi kandidat lima besar tahun terpanas, dan lebih dari 99,99 persen masuk dalam 10 tahun terpanas.
Dilansir IFL Science, Rabu (28/4/2020), pada bulan Maret 2020, Bumi lebih hangat dibanding rata-rata bulan sebelumya.
Secara khusus, bagian timur AS dari pegunungan Rocky, Asia Tengah dan Asia Timur, kemudian bagian selatan Amerika Selatan mencatat suhu 2,0 derajat Celsius lebih tinggi dibanding rata-rata bulan sebelumnya sejak 1998.
Suhu panas selama bulan Maret tercatat di 42 juta kilometer persegi.
Itu sekitar 8,17 persen luas permukaan Bumi.
Januari 2020 adalah rekor terpanas Januari.
Februari adalah bulan Februari terpanas kedua dalam catatan, setelah Februari 2016 menjadi rekor suhu terpanas di seluruh dunia termasuk di Antartika.
Maret juga merupakan Maret terpanas kedua, setelah Maret 2016.
"Maret 2020 menandai bulan Maret ke-44 berturut-turut dan bulan ke-423 dengan suhu, setidaknya secara nominal, di atas rata-rata abad ke-20," tulis laporan NOAA.
Baca Juga: Perbaiki Mutu Udara dan Lingkungan dengan Taman Atap, Rumah Lebih Hemat dan Nyaman