IDEAonline –Rumah berkembang seiring bertambahnya penghuni dan kebutuhan penghuni.
Kehadiran taman dan eksplorasi material menjadikan rumah kian nyaman sekaligus menawan.
Baca Juga: Tips Sukses Atap Beton Antibocor Adalah Memperhitungkan Desain dan...
Hampir 10 tahun lalu, Sukendro S. Priyoso membangun rumahnya di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. Kala itu, rumah berdiri di atas lahan 108 m².
Dalam lahan yang terbatas, ia menata ruangan untuk berberbagai aktivitas keluarga, dengan total bangunan hanya 110 m².
Namun, seiring perkembangan waktu, kebutuhan ruang kian bertambah.
Kedua putrinya kian beranjak dewasa, membutuhkan kamar tidur pribadi, tak lagi berbagi.
Ukuran ruang rumah yang terbatas juga membuat kegiatan dalam rumah menjadi tidak bebas. Pengembangan rumah pun mendesak untuk dilakukan.
“Dulu rumah satu kaveling saja. Kemudian ada rezeki dan akhirnya bisa beli tanah yang di sebelah rumah.
Baca Juga: Menilik Isi Rumah Nirina yang Bergaya Mid Century Scandinavia, Sesuai dengan Sejuknya Kota Bandung!
Baca Juga: Selain Lindungi Hunian, Bagian Rumah Ini Juga Bisa Menambah Keindahaan!
Bangunan awal 110 m², kalau sekarang jadi 180 m²,” cerita Kendro.
Boleh dikata, cukup lama Kendro mendapatkan tanah kosong di samping rumah.
Menurutnya, semenjak rumah dibangun, tanah kosong di sisi rumah sudah ia incar untuk diwujudkan menjadi bagian dari rumah yang diidamkan: rumah yang lapang dan nyaman.
Akhirnya tanah kosong yang diidamkan menjadi milik Kendro.
Tak butuh waktu lama, Kendro yang juga berprofesi sebagai arsitek, merancang pengembangan rumah.
Kendro lantas menambahkan beberapa ruang baru yang terhubung langsung dengan massa bangunan lama. Ia menambahkan living room dan kamar tamu di sisi depan.
Di sisi belakang, terdapat kamar asisten rumah tangga yang langsung terhubung dengan dapur. Sedangkan sisi atasnya, dibangun kamar utama.
“Dulu, kamarnya sampai batas dinding kamar mandi sekarang.
Terus kita perluas. Kamar mandi ini (di dalam kamar utama) juga dulunya tidak ada.
Cuma ada satu kamar mandi di lantai dua, awalnya,” tutur Kendro menjelaskan kamar tidurnya.
Dengan 2 massa bangunan baru yang terhubung di depan dan belakang rumah lama, ruang terbuka kemudian tercipta di tengah rumah.
Taman dengan 4 pohon parahyba dan sebuah kolam ini menjadi central point dari ruang rumah.
Hampir semua ruangan mempunyai bukaan yang langsung terhubung dengan taman. Bahkan untuk ruang makan dan ruang keluarga mempunyai bukaan pintu yang sangat besar. Tujuannya, agar pemandangan taman tidak terhalang.
Hunian yang diidamkan pun kini didapatkan oleh Kendro dan keluarga. Selain kebutuhan ruang yang terpenuhi, penghuni juga mendapatkan suasana rumah nan asri.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 138
(*)