Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mau Buat Rumah Hadap Barat Terasa Lebih Adem? Ikuti Cara Seru Ini!

Fatur Rohman - Minggu, 05 Juli 2020 | 16:00
Tampak depan yang didominasi dinding masif diolah agar terlihat lebih indah. Caranya dengan membagi ke dalam beberapa bagian, dan memberikan perlakukan berbeda; ada yang dilapis batu, ada yang diberi kisi-kisi kayu.
FOTO: ENDHY, SIS

Tampak depan yang didominasi dinding masif diolah agar terlihat lebih indah. Caranya dengan membagi ke dalam beberapa bagian, dan memberikan perlakukan berbeda; ada yang dilapis batu, ada yang diberi kisi-kisi kayu.

IDEAonline –Untuk mengurangi panas akibat rumah menghadap barat, Anda bisa melakukan pengolahan pada dinding depan.

Satu kekurangan rumah yang menghadap barat adalah mendapat serangan sinar matahari antara pukul 12.00—14.00. Panas dari sinar matahari ini akan disimpan oleh dinding depan rumah, dan dilepaskan beberapa saat kemudian.

Baca Juga: Nyamuk Aedes Agypti Tidak Bertelur di Air Kotor, Waspadai Bagian Rumah Ini!

Baca Juga: Awali Karir Sebagai 'Hantu', Vlogger Ini Bangun Rumah 4 Lantai Hingga Basement yang Muat 26 Mobil, Mau Ngalahin Raffi Ahmad?

Sampai beberapa jam kemudian, dinding biasanya masih terasa hangat, baik dipegang dari luar rumah maupun dari dalam rumah.

Karena sirkulasi orang dibuat sama dengan sirkulasi mobil, dari carport dibuat jalan setapak yang akan membimbing orang menuju teras.

Karena sirkulasi orang dibuat sama dengan sirkulasi mobil, dari carport dibuat jalan setapak yang akan membimbing orang menuju teras.

Karena itu tidak heran bila pada malam hari, ruang di balik dinding depan ini akan terasa panas. Bagaimana kalau ruang di belakang dinding depan ini adalah ruang keluarga, yang justru “dihuni” pada malam hari dan membutuhkan kenyamanan tingkat tinggi?

Willing Ardian—arsitek alumni UKI Jakarta—yang memiliki rumah yang menghadap barat, memilih untuk mengolah fasad rumahnya.

Cara yang ditempuh sangat menarik. Menurut Willing, cara yang paling baik untuk menghindari matahari sore adalah dengan dinding masif; semakin tebal semakin baik.

Tapi tentunya, rumah yang fasadnya dipenuhi dinding massif akan terlihat tidak menyerupai rumah dan juga tidak indah.

Karena itu Willing mengakalinya dengan cara membagi-bagi fasad menjadi beberapa bagian, dan memberikan perlakukan tersendiri pada setiap bagian. Dari segi bahan, Willing juga banyak menggunakan bahan-bahan alami seperti batu dan kayu.

Dinding Kamar Tidur

Baca Juga: Aedes aegepti Bukan Penyebab Demam Berdarah? Ini Dia 4 Jenis Virus Penyebabnya!

Baca Juga: Tak Hanya Luas dan Mewah, Artis yang Pernah Gagal Nikah Sampe 7 Kali Ini Bangun Rumah dengan Pintu yang Bisa Dilewati Keranda Mayat, Begini Alasan Dibaliknya!

Ruang lain yang ada di balik dinding depan ini adalah kamar tidur. Tentu tidak mungkin menerapkan dinding masif pada bidang kamar tidur ini. Karena itu Willing tetap menggunakan kaca pada bidang yang menghadap jalan utama.

Tetapi untuk sedikit mengontrol sinar matahari, digunakan sistem layer. Di depan kaca ini diberi pelapis kisi-kisi kayu dengan pola horizontal.

Dengan cara ini, panas matahari tidak membanjiri kamar tidur, tapi cahayanya tetap dapat menerobos dari sela-sela kisi.

Pintu Disembunyikan

Satu masalah lagi kalau rumah menghadap barat, teras menjadi panas, dan pintu utama juga terserang sinar matahari siang sampai sore. Padahal, harusnya teras agak teduh, karena fungsinya sebagai ruang peralihan antara ruang luar dan ruang dalam.

Baca Juga: Tidur di Attic Menyenangkan bagi Anak, Ini Inspirasi Desainnya

Baca Juga: Berlokasi di Jakarta Selatan, Terungkap Mantan Suami Laudya Cynthia Bella Tak Pernah Sekalipun Kunjungi Huniannya yang Ada di Indonesia, Sudah Tanda?

Terasnya dibuat menyerupai lorong, sehingga terlindung dari sinar matahari yang panas pada sore hari. Pintu utama pun jadi terlindung, sehingga tidak cepat pudar. Sebagian dinding terasnya dilapisi batu paras jogja.

Terasnya dibuat menyerupai lorong, sehingga terlindung dari sinar matahari yang panas pada sore hari. Pintu utama pun jadi terlindung, sehingga tidak cepat pudar. Sebagian dinding terasnya dilapisi batu paras jogja.

Di sini masalah itu diselesaikan dengan cara membuat teras yang sedikit menjorok ke dalam, menyerupai lorong. Dengan bentuk seperti ini, teras jadi adem, pintu utama pun bisa lebih awet karena tidak terpapar matahari terus-menerus.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang diTabloid RUMAHedisi 87

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular