Follow Us

Ilmuwan Buktikan Pemanasan Global Membuat Virus Sulit Dibunuh

Kontributor 01 - Senin, 14 September 2020 | 08:00
Ilustrasi orang terkena influenza.
bt.com

Ilustrasi orang terkena influenza.

IDEAOnline-Para peneliti memperingatkan pemanasan global dapat meningkatkan ancaman terhadap beberapa penyakit menular dan membuat virus semakin sulit dibunuh.

Studi menemukan virus yang ditularkan melalui air telah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih hangat, sehingga tetap dapat menular lebih lama.

Bahkan, menurut studi yang dilakukan ilmuwan Swiss virus tersebut dapat lebih tahan terhadap disinfektan seperti klorin.

"Ini menyiratkan bahwa kualitas mikrobial air mungkin lebih buruk di daerah hangat, dan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh virus akan semakin besar," kata Tamar Kohn, profesor kimia lingkungan di Institut Teknologi Federal Swiss di Lausanne, seperti dikutip dari The Independent, Jumat (11/9/2020).

Sinar matahari, suhu tinggi dan mikroba lain, semuanya dapat menonaktifkan virus yang ditemukan di permukaan air, lalu mengurangi kemampuannya menyebarkan penyakit.

Namun, para ilmuwan menduga cara virus bereaksi terhadap lingkungannya akan berkembang sebagai respons terhadap perubahan iklim.

Studi yang dilakukan ilmuwan Swiss meneliti bagaimana enterovirus, salah satu keluarga virus penyebab infeksi pilek, polio dan penyakit kaki dan mulut.

Diungkapkan bahwa ternyata virus ini dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi di lingkungannya.

Baca Juga: Virus Corona Dapat Bertahan di Ikan Salmon Beku Seminggu Lebih

Ilustrasi virus influenza penyebab pilek.
SHUTTERSTOCK/Kateryna Kon

Ilustrasi virus influenza penyebab pilek.

Enterovirus biasanya ditularkan melalui feses dan masuk ke lingkungan melalui limbah, air limbah dan sanitasi yang buruk.

Studi ini telah diterbitkan di jurnal American Chemical Society’s Environmental Science and Technology.

Melansir Scitech Daily, dalam studi tersebut peneliti menciptakan empat populasi berbeda dari enterovirus manusia dengan menginkubasi sampel dalam air danau dalam labu.

Inkubasi sampel air danau itu pada suhu 10 derajat Celcius dan 30 derajat Celcius, dengan atau tanpa paparan sinar matahari.

Selanjutnya, peneliti menemukan virus yang beradaptasi pada suhu yang hangat lebih tahan untuk dinonaktifkan oleh panas daripada yang diinkubasi dalam air yang lebih dingin.

Saat dipindahkan ke air dingin, virus yang beradaptasi dengan suhu hangat juga tetap aktif lebih lama dan lebih tahan terhadap paparan klorin.

Singkatnya, adaptasi pada lingkungan yang hangat menurunkan kerentanan virus terhadap inaktivasi, sehingga virus di daerah tropis atau di daerah yang terkena dampak pemanasan suhu Bumi bisa menjadi lebih sulit untuk dibunuh dengan klorinasi atau pemanasan.

Para ilmuwan juga mengatakan sifat tahan banting virus yang lebih besar ini dapat meningkatkan lamanya waktu virus beradaptasi dengan lingkungan panas.

Selain itu, pemanasan global akibat perubahan iklim menjadikan virus menjadi lebih menular dan dapat membuat orang sakit saat menyentuh air yang terkontaminasi. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ilmuwan Buktikan Pemanasan Global Membuat Virus Sulit Dibunuh

#berbagiIDEA

#berbagicerita

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Latest