IDEAOnline - Menunggu sampai seluruh dunia bergerak untuk berhemat energi, tidak akan pernah ada ujungnya.
Justru komitmen peroranganlah yang menentukan keberhasilan gerakan ramah lingkungan ini. Dimulai dari mengubah
kebiasaan-kebiasaan kecil kita, jika semakin banyak orang yang meniru, dampaknya akan terus membesar, bak bola salju yang menggelinding. Nah, jangan tunggu lagi, segera lakukan hal-hal positif di bawah ini!
Baca Juga: 8 Kesalahan Saat Mencuci dan Menyimpan Pakaian yang Sering Diabaikan
• Betulkan segera semua kebocoran, baik air, listrik, atau gas.
Tetesanair jika dikumpulkan dalam seharisaja menghasilkan 30 liter.
Selainitu, kebocoran dapat menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian rumah, yang pada akhirnya memakan biaya lebih besar lagi.
• Selalu matikan keran setelah digunakan.
Jangan biarkan air keran terus mengucur saat kita mencuci tangan, sikat gigi, atau mencuci piring.
Hal sederhana ini dapat menghemat galonan air per tahunnya.
• Jangan menghidupkan perangkat elektronik yang tidak perlu.
TV, radio, bahkan AC sering ditinggal pemakainya sampai berjam-jam lamanya.
Jika diakumulasikan, bayangkan berapa banyak energi listrik yang terbuang!
• Gunakan pancuran (shower) untuk mandi.
Baca Juga: Material Aman Hadapi Hujan, Papan Fiber Semen Tahan Rayap dan Air
Air yang dihabiskan akan berkurang 50% dibandingkan mandi dengan gayung.
Lebih baik lagi jika kepala shower diganti dengan yang lambat memancarkan air.
• Jangan menggunakan alat bantu yang digerakkan listrik atau baterai, jika pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara manual, misalnya membuka kaleng atau menyekrup.
• Tangki penyiram di kloset seringkali menyiramkan air lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Masukkan botol ke dalam tangki agar kapasitas air yang ditampungnya berkurang, dan air yang disiramkan dapat dihemat.
• Gunakan baterai yang dapat diisi ulang.
Limbah baterai sekali pakai akan mencemari lingkungan.
Bahan-bahan kimia berbahaya seperti baterai, obat, dan bahan kimia, harus dibuang terpisah di tempat yang aman.
• Pilah sampah berdasarkan kategori ini:
sampah organik, kertas, plastik, kaleng dan gelas, serta bahan kimia berbahaya.
Pemilahan di awal akan membantu pengumpul dan pendaur ulang sampah.
• Buat kompos dari sampah daun-daunan dan potongan sayur.
Cukup diamkan selama 1 bulan, kompos sudah “jadi” dan siap digunakan sebagai penyubur tanaman.
• Hindari penggunaan plastik untuk membungkus barang.
Lebih baik manfaatkan kertas yang dapat didaur ulang dengan mudah.
Bawa tas sendiri saat berbelanja, sehingga penjual tidak perlu membungkus belanjaan dengan plastik.
• Gunakan kertas di kedua sisinya, baik untuk menulis, mencetak, dan memfotokopi.
Kebiasaan ini juga efektif dilakukan di kantor yang pemakaian kertasnya tinggi.
• Kurangi penggunaan kertas tisu.
Baca Juga: 8 Kesalahan Saat Mencuci dan Menyimpan Pakaian yang Sering Diabaikan
Fungsi yang sama dapat digantikan dengan saputangan atau serbet dari kain yang dapat dicuci dan digunakan berkali-kali.
• Jangan menyeterika pakaian sedikit-sedikit.
Dengan berulang kali menyalakan seterika, akan keluar energi yang lebih besar untuk memanaskan seterika ke suhu yang diinginkanakan.
• Sedapat mungkin, gunakan kendaraan umum.
Gunakan mobil pribadi seperlunya.
Sepeda yang bebas polusi juga menjadi alternative moda transportasi menarik yang semakin banyak penggemarnya. (Fatur/IDEA)
Artikel ini pernah tayang di Tabloid Rumah 126
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)