Follow Us

Air Purifier Perbaiki Kualitas Udara, Beda dengan Kipas Angin dan AC?

Johanna Erly Widyartanti - Sabtu, 31 Oktober 2020 | 09:30
Ventilasi yang cukup jadi salah satu solusi polusi udara pada ruang.
inverse.com

Ventilasi yang cukup jadi salah satu solusi polusi udara pada ruang.

IDEAOnline-Pandemi Covid-19, memaksa banyak orang lebih banyak berada di dalam rumah.

Kenyamanan tinggal di rumah, salah satunya ditentukan dari terpenuhinya pengudaraan yang ideal.

Pengudaraan yang ideal harus memenuhi sisi kuantitas dan kualitas.

Kuantitas didapat ketika udara yang dibutuhkan di dalam dapat tercukupi, pertukaran dan pergerakan udara bisa berjalan baik dan lancar, dengan adanya ventilasi yang mencukupi.

Namun, tidak semua hunian, karena sejumlah alasan, bisa memiliki ventilasi yang ideal.

Akibatnya, udara di dalam ruang dapat tercemar oleh banyak hal yang ada di dalam rumah, misalnya asap dapur yang bertahan di dalam rumah, penggunaan karpet yang mudah menyembunyikan debu, bulu hewan piaraan, jamur atau tungau dari perabot di dalam rumah, bahkan virus dan bakteri yang dapat menularkan berbagai penyakit.

Hal-hal ini mengakibatkan kualitas udara di dalam ruang rendah dan berbahaya bagi kesehatan penghuni.

Terkait dengan masalah pengudaraan dalam ruang ini, telah dikenal 3 jenis peranti, yaitu kipas angin, AC (pendingin udara), dan air purifier atau penjernih/pembersih udara.

Bagaimana cara kerja ketiga jenis peranti ini dalam perannya mengondisikan dan merekayasa udara dalam ruang?

Baca Juga: Berbagi IDEA Agar Tidur Berkualitas, Tips Atasi 3 Masalah Pengudaraan di Kamar Tidur: Lembap, Suhu, Asap

Filter HEPA dapat menyaring partikel di udara, termasuk debu dan tungau. (dok. Philips)

Filter HEPA dapat menyaring partikel di udara, termasuk debu dan tungau. (dok. Philips)

Kipas angin itu memutar atau mengalirkan udara yang ada di dalam ruang, dan AC mendinginkan udara di dalam ruang.

Sedangkan, sesuai namanya, air purifier berguna untuk membersihkan udara.

"Air purifier merupakan alat khusus yang ditujukan untuk memurnikan dan mengedarkan udara,” ujar Nicholas Lee, Personal Health Leader, Philips ASEAN Pacific menjawab pertanyaan IDEA Online dalam wawancara eksklusif yang dilakukan secara virtual.

Jadi ketiga jenis peranti, kipas angin, AC, dan air purifier, ketiganya digunakan untuk “mengelola” udara di dalam ruang.

Bedanya, air purifier melakukan pembersihan atau penjernihan udara di dalam ruang dan mengeluarkannya kembali di ruang yang sama dalam bentuk udara yang sudah bersih.

Asap dari ruang dapur akibat proses memasak, bau di kamar mandi, asap rokok, dan kelembapan dalam ruang yang kurang pencahayaan dapat diatasi dengan air purifier.

Filter HEPA pada Air Purifier

Pembersih udara atau air purifier digunakan untuk meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan dengan cara menghilangkan partikel sangat halus di udara.

Nicholas Lee merekomendasikan untuk menggunakan pembersih udara dengan filter HEPA (High-Efficiency Particulate Air).

HEPA adalah teknologi filtrasi yang digunakan di banyak lingkungan seperti ruang operasi, lab biosafety, dan fasilitas perawatan kesehatan di mana udara bersih sangat penting.

Filter HEPA terdiri dari alas atau serat yang disusun secara acak.

Filter HEPA memiliki kinerja yang mirip dengan yang digunakan untuk menjaga kebersihan udara di ruang operasi rumah sakit dan ruang bersih industri.

Filter ini sangat efektif dalam menjebak partikel mikroskopis sekecil bakteri dan virus.

Baca Juga: Ternyata Polusi di Dalam Rumah Bersumber dari Benda Ini, Atasi Segera!

Innovasi teknologi mudahkan pemakaian dan perawatan air purifier masa kini. (dok Philips)

Innovasi teknologi mudahkan pemakaian dan perawatan air purifier masa kini. (dok Philips)

Memilih Air Purifier

Lebih lanjut, Nicholas Lee mengingatkan, saat memilih air purifier, sangat penting untuk memilih yang memiliki teknologi filter High-Efficiency Particulate Air (HEPA).

Dengan teknologi HEPA, air purifier sangat efektif dalam menangkap dan menghilangkan polutan, bakteri dan virus.

Nicholas Lee mencontohkan, dengan teknologi filtrasi HEPA, air purifier Philips terbukti menghilangkan 99,97% partikel di udara sekecil 0,003μm (sama dengan 3 nm, 800 kali lebih kecil dari PM2,5 atau lebih kecil dari virus terkecil yang diketahui), termasuk alergen di udara seperti serbuk sari, tungau debu, spora jamur, dan bulu hewan peliharaan.

Selain filter HEPA, Nicholas Lee mengungkap, aspek penting yang juga harus diperhatikan untuk memilih pemurni udara adalah Clean Air Delivery Rate(CADR), yang digunakan untuk melihat seberapa efisien air purifier bekerja dan bagaimana udara bersih dapat bersirkulasi dalam suatu lingkungan pada waktu tertentu.

Semakin tinggi CADR semakin banyak udara yang dimurnikan dan semakin cepat udara dibersihkan.

Baca Juga: Adakah Polusi Air di Rumah Tinggal dan Lingkunganmu? Ini Cara Mengeceknya!

Air purifier, bisa jadi solusi tingkatkan kualitas udara di dalam ruang. (dok.philips)

Air purifier, bisa jadi solusi tingkatkan kualitas udara di dalam ruang. (dok.philips)

Philips NanoProtect HEPA, diklaim memiliki CADR yang lebih tinggi sehingga membersihkan udara lebih cepat, membersihkan lebih banyak partikel udara untuk jangka waktu yang sama, dan lebih baik dalam menangani peristiwa polusi tinggi atau lingkungan berpolusi tinggi.

Selain itu, air purifier series milik Philips, menurut Nicholas Lee, memberikan umpan balik waktu nyata tentang kualitas udara melalui aplikasi Clean Home +.

Aplikasi ini memungkinkan kamu untuk memeriksa kualitas udara dalam dan luar ruangan, peringatan polusi, dan jumlah serbuk sari.

Kamu juga dapat mengontrol alat pembersih kamu kapan saja, di mana saja, menerima saran kualitas udara dan manajemen alergen dan juga melihat jumlah polutan yang disaring, dan sisa masa pakai filter kamu untuk perawatan yang mudah.

Baca Juga: Ini Lokasi Tepat Kamar Tidur Utama agar Bebas dari Polusi Suara

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest