Tak hanya itu, teknologi VR juga bisa digunakan untuk presentasi kerangka desain, membuat maket desain awal (mock up), kolaborasi proyek antar-stakeholder, dan finalisasi desain bangunan.
Dengan keunggulan yang ditawarkan, teknologi VR membantu dan bahkan mempercepat kerja desainer serta arsitektur.
Misalnya, ketika desainer ingin melakukan render beberapa desain, seperti mengatur pencahayaan dan tata letak bangunan, mereka bisa mengerjakannya secara real time.
Jelas ini berbeda dengan teknologi komputer 3D yang harus memakan waktu lebih lama untuk melakukan render pada desainnya.
Baca Juga: Cantiknya Permainan Undakan di Hunian yang Mengadopsi Gaya Jepang Ini
2.Inovasi bahan material berkelanjutan
Konstruksi yang baik tak hanya mengunggulkan teknologi dalam pembangunannya, tetapi juga yang memberikan efek berkelanjutan ( sustainable).
Pasalnya, industri konstruksi memiliki pengaruh terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan di sekitarnya.
Ketiga aspek tersebut perlu diutamakan sehingga pembangunan tidak mengorbankan kebutuhan generasi masa depan.
Salah satu yang menjadi kunci mewujudkan hal ini adalah penggunaan bahan material berkelanjutan.
Seorang arsitek, Andrew Waugh dari Waugh Thistleton Architects mengatakan, penggunaan kayu laminasi silang (cross-laminated timber) bisa dijadikan pilihan untuk membuat bangunan yang baik bagi lingkungan sekaligus juga menarik.