Pada mulanya, ia berbentuk kain sepanjang kurang lebih 4 meter dan dilipat dua.
Pada abad berikutnya, serbet dibuat lebih kecil dari kain sutera tebal dan sejak saat itu menjadi populer, hingga saat ini.
Bentuk-bentuk lipatan menyerupai burung, binatang, atau buah-buahan dalam penataan serbet di meja makan sekarang ini sudah populer sejak 200 tahun silam.
Penemuan kain katun dan teknik pewarnaan kain yang makin bervariasi membuat serbet bisa dirancang makin manis, dengan variasi warna yang sangat kaya.
Baca Juga: Masih Bingung Hilangkan Bau di Toples Padahal Natal Sudah Menghitung Hari? Ini Cara Paling Mudahnya!
Sebelum era pewarnaan kain dikenal, serbet umumnya hadir dalam warna-warna natural dan lembut.
Kini, orang tidak lagi tabu memasang serbet berwarna merah hati, biru tua, atau hijau menyala di meja makan.
Justru kehadiran serbet berwarna-warni itu membuat penataan meja makan makin variatif.
Orang tak ragu membuat kontras antara taplak meja dengan serbet.
Taplak putih dipadu dengan serbet jingga menyala, atau taplak krem dengan cokelat tua.