IDEAonline – Cuti melahirkan ibu sudah hampir habis. Setelah selama ini menghabiskan waktu direct breastfeeding dengan si kecil, IDEA lovers mungkin sedang cemas memikirkan apakah masih bisa memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan dan terus memberi ASI sampai 2 tahun nanti setelah kembali bekerja nanti.
IDEA lover tidak perlu ‘mengganggu’ rutinitas menyusui yang sudah dibangun, dan menggantinya dengan rutinitas memompa nanti di kantor untuk menyimpan ASI perah (ASIP) untuk diberikan kepada anak selama ibu pergi.
Terlepas dari hal itu, masih banyak IDEA lovers yang memlih memompa ASI di toilet.
Dilansir dari Gridhealth, menurut Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK yang juga peneliti dari ILUNI MKK FKUI dan Chairman Health Collaborative Center, hal tersebut tidak disarankan karena berdampak buruk.
Baca Juga: 5 Ide Menyembunyikan Kabel Charger hingga Stop Kontak yang Berantakan!
Berikut beberapa alasan mengapa memompa ASI tidak baik di toilet seperti dikutip dari detikhealth dan kompas.com.
1. Bukan tempat higienis
Baca Juga: 5 Ide Menyembunyikan Kabel Charger hingga Stop Kontak yang Berantakan!
Tentu toilet bukanlah tempat higienis, apalagi untuk memompa ASI yang notabenya makanan untuk anak kita.
Toilet menjadi sarang kuman terbanyak, ASI tentu saja akan mudah terkontaminasi oleh kuman dan bakteri dari tempat kita buang air kecil hingga besar.
Apalagi, menurut Dr. Ray, usus anak di bawah enam bulan masih rentan yang mudah sekali terserang kuman.
2. Posisi memompa tidak ergonomis
Posisi ibu saat menyusui sangat berpengaruh untuk ASI yang dihasilkan. Posisi yang benar saat menyusui, Dr. Ray menjelaskan, ibu harus duduk bersandar dan punggung harus rileks.
Sedangkan, jika di toliet tidak ada tempat duduk yang mengharuskan ibu memompa ASI dalam keadaan berdiri. Inilah yang membuat ASI tidak keluar secara maksimal.
3. Mengganggu kesehatan ibu dalam jangka panjang
Posisi yang tidak mengenakkan saat memompa ASI dapat mengganggu kinerja hormon, dan hormon yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik berisiko pada kanker payudara.
Selain itu, secara kesehatan mental juga berisiko baby blues syndrome dan post partum depression.
"Kalau gagal laktasi kemungkinan penyakit tidak menular akan meningkat," imbuh Dr. Ray.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)