Follow Us

Jadi Mimpi Buruk, Negara Ini Sempat Kewalahan Urus Pasien Covid 19 yang Meninggal, Sampai Banyak yang Membiarkan Mayat Keluarganya di Pinggir Jalan

Maulina Kadiranti - Sabtu, 20 Februari 2021 | 14:30
Fakta Covid 19 di Negara Ekuador
getty images

Fakta Covid 19 di Negara Ekuador

IDEAonline - Sempat buat gempar, ternyata kasus corona tahun 2020 di Ekuador benar-benar bikin bulu kudu merinding.

Pada April 2020, di negara Amerika Selatan ini, ada 9.022 kasus positif virus corona dengan 456 kematian dan 1.008 lainnya dinyatakan sembuh.

Bahkan pemerintah negara tersebut juga mengakui tak bisa mengurus dengan benar pasien yang terkena dan sulit menghadapi pandemi virus corona kala itu.

Dikutip dari BBC, Beberapa jenazah ada yang hanya dibungkus plastik, seprei, dan dipindahkan keluar rumah saat tubuhnya mulai mengeluarkan bau. Tubuh jenazah tergeletak selama beberapa hari di jalan.

Baca Juga: Beli Rumah DP 0% Bakal Terwujud Mulai 1 Maret 2021, Tipe Rumah Apa Saja? Cek di Sini!

Baca Juga: Walau Keluarga Sudah Meminta Pisah, Kelakuan Penyanyi Religi Ini Makin Menjadi Bahkan Pernah Berduaan di Hotel dan Gunakan Baju Couple

Salah satunya kasus mayat di jalan-jalan kota Guayaquil, kota terbesar di Ekuador.

Di mana ada mayat-mayat pasien virus corona yang dibiarkan begitu saja.

Ada juga yang disimpan di rumah karena tidak dijemput oleh layanan kesehatan.

Tak heran banyak warga yang mengeluh.

Dilansir dari intisari-online.com, Sebab mereka tidak tahu bagaimana caranya menghadapi mayat anggota keluarga mereka karena kebijakan karantina yang ketat.

Bahkan demi ditanggapi pemerintah, beberapa keluarga mengunggah foto dan video ke media sosial demi meminta bantuan.

Ada juga yang putus asa hingga rela meletakkan mayat anggota keluarga yang mereka cintai di jalan begitu saja.

Dengan begitu, mereka berharap pihak berwenang akan segera memprosesnya.

Faktanya tidak.

Baca Juga: 30 Tamu Pernikahan Terkena Corona, 1 Desa Panik dan Dilockdown

Baca Juga: Tak Takut Dinyinyirin Netizen, Nia Ramadhani Bahkan Lakukan Ini Saat Disuruh Buatkan Minuman untuk Mertua

Proses tersebut memakan waktu hingga tiga hari dan membuat sebagian besar mayat diam begitu saja di jalan.

Padahal Presiden Lenin Moreno mengatakan dia sudah membuat satu unit yang terdiri dari tentara dan polisi bertugas menguburkan orang mati.

Dan mereka bisa mengumpulkan hingga 150 mayat sehari.

Hanya saja rumah sakit tidak memiliki tempat tidur tersisa untuk pasien yang sakit.

Sementara kamar mayat, kuburan, dan rumah duka juga mendekati kapasitas penuh.

Karena inilah warga dilaporkan meninggalkan mayat di jalan karena kurangnya solusi alternatif.

Padahal cara ini cukup bahaya.

Karena penduduk setempat khawatir mereka bisa mengambil risiko menyebarkan virus lebih lanjut.

Yang lain mengeluh bau itu.

Salah seorang warga Guayaquil utara, Rosa Romero, mengatakan suaminya, Bolivar Reyes (43) meninggal dunia setelah menderita gejala yang mirip dengan virus corona.

Tetapi ia tidak pernah diuji.

Baca Juga: Walau Sudah Resmi Bercerai Ternyata Sang Kakak Sempat Dicap Menantu Durhaka, Kehidupan Sheza Idris Justru Kebalikannya, Begini Huniannya Yang Jarang Tersorot!

Baca Juga: Baru Jadi Tersangka, Jennifer Jill Teryata Juga Ketahuan Simpan Benda Ini di Kamar Mandi, 'Rumah Apa Hotel Yah’

Mayat sang suami sempat dia simpan di rumah.

Tapi karena tidak ada petugas yang datang untuk mengambil mayatnya selama berhari-hari, maka dia meletakkannya di jalan.

Hingga kini, pemerintah navirus dan angka yang diperkirakan akan terus meningkat pemerintah sekarang dalam proses membangun "kamp khusus" di Guayaquil.

"Kami sedang membangun kamp khusus untuk yang jatuh," katanya.

Semoga menjadi pembelajaran di tahun 2021 ini, Bagaimana menurut IDEA lovers?

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Source : intisari

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest