Follow Us

Benarkah Pemanas Air Gas, Aman dan Lebih Praktis? Yuk Kenali

Johanna Erly Widyartanti - Kamis, 25 Maret 2021 | 10:15
Ilustrasi pemanas air gas.
Idea.grid.id

Ilustrasi pemanas air gas.

IDEAOnline-Pemanas air (water heater) bertenaga gas memiliki banyak keuntungan dibanding pemanas air jenis lain.

Selain harga perantinya yang relatif lebih murah, air hangatnya juga dapat mengalir terus tanpa henti sejak awal sampai waktu tidak terbatas.

Sebab, air hangat pada pemanas air gas terjadi karena air dipanaskan menggunakan burner, mirip sistem kerja pemanas pada kompor gas.

Dengan demikian air hangat akan terus tersedia selama ada air yang mengalir melewati burner tersebut.

Berbeda dengan pemanas air bertenaga listrik, air hangatnya dihasilkan melalui proses pemanasan di dalam tabung.

Jika air hangat di dalam tabung habis, maka dibutuhkan waktu 10-15 menit untuk menghangatkan kembali air di dalam tabung.

Ini artinya, air hangat tidak bisa tersedia secara berkesinambungan.

Baca Juga: Awalnya Dikira Berdampak Buruk, Enggak Sangka Ini Manfaat Tak Terduga Saat Tidur Tanpa Bantal!

Baca Juga: Mandi Air Hangat, Pilih Pemanas Air Listrik, Gas, atau Tenaga Surya?

Ilustrasi pemanas air gas.

Ilustrasi pemanas air gas.

Cukup Aman

Dari sisi keamanan, pemanas air gas yang beredar saat ini cukup aman, karena sudah dilengkapi sistem pengaman yang cukup baik.

Jika di rumah sudah biasa menggunakan kompor gas untuk memasak, maka sebenarnya tidak perlu lagi ada kekhawatiran akan keamanan memakai pemanas air gas.

Prinsip kerjanya mirip dengan kompor gas.

Pemanas air bertenaga gas seperti Paloma dan Wasser—sudah menggunakan sistem pengaman ODS (Oxygen Depletion safety device).

Sistem ini akan membuat aliran gas otomatis mati jika api padam atau adanya pembakaran yang tidak sempurna yang bisa menyebabkan keracunan.

Jika oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran di kamar mandi berkurang maka unit otomatis akan menutup saluran gas sehingga produks gas CO akan terhenti dan kemungkinan keracunan gas CO dapat dicegah.

Pada alat jenis ini juga terdapat proteksi dari kegagalan pembakaran, panas, atau tekanan yang beriebih pada tangki.

Baca Juga: Sering Tidur Tanpa Bantal? Hati-Hati Ternyata Buruk Untuk Kesehatan!

Baca Juga: Selang Logam Pemanas Air Berkarat, Ini Cara Mudah Membersihkannya

Ilustrasi pemanas air gas.

Ilustrasi pemanas air gas.

Lebih Praktis

Kelebihan lain dari pemanas air gas adalah kepraktisannya.

Jenis pemanas air ini lebih praktis, karena dapat dioperasikan kapan saja, tidak tergantung pada listrik ataupun udara yang mendung.

Jadi jika malam-malam tanpa ada sinar matahari atau pada waktu mati lampu, kamu masih tetap bisa memanjakan diri dengan semprotan air hangat.

Berbeda dengan pemanas air listrik atau surya, air hangat tidak bisa dihasilkan jika listrik mati atau cuaca mendung.

Cara Kerja Pemanas Air Gas

Berikut cara kerja pemanas air gas.

1. Keran air panas dibuka.

2. Air dingin mengalir dan terdeteksi oleh flow sensor.

3. Komputer menyalakan bumer (bagian yang bekerja seperti kompor) untuk memanaskan heat exchanger.

4. Air dingin bersirkulasi melalui heat exchanger.

5. Heat exchanger memanaskan air hingga mencapai suhu yang diinginkan.

6. Setelah selesai, saat keran air hangat ditutup, dan air berhenti mengalir, flow sensor tidak mendeteksi adanya aliran air, maka komputer akan mematikan burner-nya.

Demikian seterusnya.

Baca Juga: Mandi Air Hangat, Pemanas Air Jenis Apa yang Terhemat? Ini Pilihannya!

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest