2 Parameter Desain pada Rumah Minimalis Modern Berkonsep Urban Retreat

IDEAOnline-Mengacu pada konsep Urban Retreat, yaitu area peristirahatan di tengah kota, arsitek Yanto Effendi dan desainer interior Hanny Lim, menggunakan dua parameter utama dalam perancangan bangunan.

1. Konsep Clean dan Simple Look

Parameter pertama adalah konsep clean/simple look yang dapat dirasakan melalui tampilan visual bangunan secara umum dan aksesori interior di dalamnya.

Perwujudannya adalah perancangan ruang yang dibuat sederhana.

Berdiri di atas lahan berukuran 7m x 17m, hunian minimalis modern ini terdiri dari tiga lantai yang sekaligus membagi ruangan menjadi tiga kebutuhan utama.

Lantai dasar terdiri dari area publik, yaitu ruang keluarga, ruang makan, dapur, dan area servis.

Baca Juga: Tuangkan Sampo Bayi Saat Mencuci Baju, Ini Perubahan yang Akan Terjadi pada Pakaian Seketika!

Baca Juga: Memanfaatkan Alam Ciptakan Sanctuary untuk Istirahat, Ini Caranya

Area privat berisi kamar-kamar tidur dan ruang keluarga privat mengisi lantai dua, sedangkan lantai tiga diisi oleh sebuah kamar tidur utama berkonsep penthouse yang lengkap diisi dengan walk-in closet, kamar mandi, dan teras balkon yang luas.

Dalam area yang terbilang tak cukup besar, arsitek memberikan solusi berupa desain yang rapi, bersih, dan nyaman dengan menyediakan area penyimpanan yang tersebar di seluruh bagian rumah dengan berbagai fungsi yang berbeda.

Dok. Modernspace

Skylight di area tangga.

Konsep clean juga dituangkan lewat pemilihan material, finishing, hingga detail.

Dominasi putih dan abu-abu mengisi hampir seluruh rumah untuk menciptakan kesan bersih yang modern dan tegas.

Dipilih material kayu, aluminium, dan besi stainless, turut menunjang pengisian interior dalam menciptakan mood yang sesuai pada masing-masing ruang.

2. Pencahayaan dan Pengudaraan

Baca Juga: Tuangkan Sampo Bayi Saat Mencuci Baju, Ini Perubahan yang Akan Terjadi pada Pakaian Seketika!

Baca Juga: Tiga Tempat Paling Baik Pengaplikasian Skylight Pengusir Lembap

Parameter kedua yang digunakan dalam mendesain hunian ini adalah konsep bright/airy atau pencahyaan dan pengudaraan.

Bangunan menghadap ke selatan, sehingga cukup ideal dalam memperoleh sinar matahari yang nyaman sepanjang hari.

Secara visual, fasad dibiarkan tampil apa adanya sesuai fungsi ruangan yang terlindung di baliknya.

Area publik yang terletak di lantai dasar diisi oleh dinding fasad yang bersifat transparan dengan penggunaan jendela dan pintu kaca yang luas.

Perlakuan ini menciptakan efek ringan pada bangunan, juga meningkatkan intensitas cahaya dan udara yang masuk ke dalam ruangan.

dok. Modernspace

Efektivitas ventilasi silang dengan bukaan di bagian barat yang dilengkapi taman kering.

Konsep sebaliknya diaplikasikan pada area fasad lantai dua dan tiga.

Baca Juga: Menyesal Baru Tau, Siapa Sangka 4 Bumbu Dapur Ini Ampuh Usir Cicak di Rumah!

Baca Juga: Solusi bagi Kayu Mania, Cara Lindungi Kusen, Parket, dan Dinding Fasad

Untuk melindungi ruangan di baliknya yang bersifat privat, arsitek menggunakan bidang dinding yang masif dan solid.

Massa bangunan diarahkan lebih ke belakang, sehingga dari luar bangunan nampak terlindungi dan hanya menampakkan bidang dinding masif dengan sedikit area teras.

Area atap menampilkan kisi-kisi kayu bangkirai yang sengaja diekspos untuk memberikan sentuhan natural.

Arsitek menjaga efektivitas ventilasi silang pada bangunan dengan cara membuat bukaan ruang yang mengarah ke sisi barat bangunan.

Taman kering mungil mengisi sepanjang sisi barat lahan di lantai dasar sebagai solusi atas keterbatasan lahan.

Tangga sebagai penghubung antarlantai dilengkapi dengan skylight sebagai jalur sirkulasi pada sisi timur lahan.

Dengan perlakuan ini, kualitas cahaya dan udara di dalam rumah senantiasa terjaga.

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)