Follow Us

Wajib Tahu 3 Risiko Ini saat Membangun Rumah dengan Metode Konstruksi dan Material Prefabrikasi

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 11 Juni 2021 | 16:59
Prototipe rumah prefabrikasi ini hemat energi dan ramah lingkungan.
dezeen

Prototipe rumah prefabrikasi ini hemat energi dan ramah lingkungan.

IDEAOnline-Pengetahuan tentang teknologi dan gaya hidu[ cepat dan praktis pada masyarakat urban memengaruhi aktivitas keseharian termasuk aktivitas saat membangun rumah.

Pikiran konservatif dan pola kerja manual saat membangun rumah banyak ditinggalkan.

Saat membangun rumah, mereka akan berpikir cermat dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti: faktor biaya, mutu, dan waktu.

Hal ini sudah mulai mereka lakukan sejak menentukan kebutuhan ruang, pemilihan material, metode konstruksi, dan waktu pengerjaan.

Anggaran disesuaikan dengan material yang akan dipilih dengan memerhatikan kekuatan, jenis, perawatan, dan umur pakai.

Pemilihan jenis material ini juga akan memengaruhi waktu pengerjaan.

Sebagai jawaban, material prefabrikasi banyak dipilih demi alasan kepraktisan, fungsi, dan kualitasnya.

Baca Juga: Kini Pindah Rumah ke Negeri Paman Sam, Mantan Artis Panas Ini Justru Banjir Job dan Miliki Karir Gemilang, Intip Huniannya!

Baca Juga: Pakai Teknologi Precast Bangun Rumah Hanya Butuh 75 Hari, Ini Buktinya

Material prefab (prefabrikasi) menurut Siswadi, ST, MT, Dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogjakarta adalah material yang dibuat dalam satu site (lokasi) yang berbeda dengan lokasi proyek.

Setelah material jadi,material prefab arikasi ini tinggal diangkut dari pabrik ke lokasi proyek.

Komponen bangunan yang dicetak di pabrik (prefab) ini, tinggal dirakit tanpa harus banyak waktu dan tenaga untuk memasangnya.

Rumah prefabrikasi di Miami tahan badai, panas dan dingin yang ekstrim, beban salju sepuluh kaki, dan gempa bumi.
dwell.com

Rumah prefabrikasi di Miami tahan badai, panas dan dingin yang ekstrim, beban salju sepuluh kaki, dan gempa bumi.

Kelebihan yang ditawarkan di antaranya adalah: memberi penghematan yang signifikan karena mempercepat proses pembangunan, teknologi yang lebih canggih dalam pembuatannya sehingga mewujudkan material yang lebih berkualitas (dalam kekuatan, ukuran, ketahanan, kemudahan perawatan), mengurangi bagian material yang terbuang saat pembangunan, beberapa material dapat digunakan kembali jika dilakukan renovasi.

Bahkan, setelah rumah fabrikasimu jadi, nantinya kamu memiliki kemewahan karena tidak harus tinggal di tempat yang sama selama 20-30 tahun.

Kamu bisa pindah ke tempat lain. Karena cara rumah prefabrikasi dirancang, sangat praktis dan bisa dipindahkan.

Namun, jangan buru-buru membangun rumah prefabrikasi sebelum siap dnegan 3 risiko berikut ini.

1. Pembatasan lokasi

Baca Juga: Cermat Memilih Material untuk Rumah Urban, Mana Iya dan Mana Tidak?

Baca Juga: Jangan Tertipu Penampilan, Ternyata Begini Cara Mudah Memilih Kulkas, Perhatikan Jumlah Anggota Keluarga!

Banyak kota dan lingkungan dengan peraturan zonasi, tidak mengizinkan kamu untuk membangun rumah prefabrikasi.

Beberapa tempat bahkan mungkin mewaspadai rumah prefabrikasi karena dianggap berdampak negatif pada nilai jual rumah tetangga.

Kamu juga dapat mengalami kesulitan terkait batasan ukuran dan material, serta perjanjian lahan, jadi sebaiknya telusuri lokasi pembangunan dengan saksama.

Prototipe rumah prefababrikasi.
http://www.prefabricatedbuildings.eu

Prototipe rumah prefababrikasi.

2. Lebih sedikit opsi untuk kustomisasi

Baca Juga: Emak-emak Stop Buang Minyak Jelantah di Wastafel atau Bak Cuci Piring, Dampaknya Enggak Main-main!

Baca Juga: Material Alternatif untuk Rumah Urban, Kepoin Yuk Apa Saja Jenisnya!

Meski rumah yang dibangun dengan metode kontrstruksi dan material prefabrikasi lebih terjangkau karena dibuat di pabrik, namun ada sejumlah keterbatasan dari material prefabrikasi ini. Ukuran dan bentuk rumah yang dibangun dengan metode prefabrikasi tidak bisa dikostumisasi.

3. Biaya tambahan

Meskipun rumah prefabrikasi lebih murah daripada rumah konvensional, ada beberapa biaya yang perlu kamu waspadai.

Biaya tersebut termasuk pembelian lahan dan biaya pengujian tanah.

Ini akan menentukan apakah kamu memerlukan pekerjaan tambahan fondasi, seperti pemasangan balok penyangga.

Jika tanah yang ingin kamu bangun tidak dilengkapi saluran pembuangan lokal, kamu mungkin harus mencari sistem septik. kamu juga perlu memasang pipa ledeng, listrik, gas, dan kabel.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest