Follow Us

3 Cara Memanfaatkan Loteng di Rumah Tropis agar Nyaman dan Tak Panas

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 18 Juni 2021 | 17:00
Letak bukaan di ruang loteng harus berhadapan agar udara bisa mengalir lancar.
House Beautiful

Letak bukaan di ruang loteng harus berhadapan agar udara bisa mengalir lancar.

IDEAOnline-Meski desain rumah tropis banyak diterapkan pada hunian di Indonesia, namun pemanfaatan ruang loteng kurang populer.

Alasannya, dengan iklim tropis dan intenisitas panas matahari yang tinggi, ruang bawah atap terasa panas.

Ruang loteng atau ruang bawah atap terbentuk dari desain atap yang meruncing ke atas (segitiga) atau atap miring yang acap ada di rumah berkonsep tropis.

Dengan semakin terbatasnya lahan rumah, memanfaatkan ruang bawah atap bisa menjadi solusi menambah kebutuhan ruang.

1. Ciptakan Sirkulasi Udara

Untuk meningkatkan kenyamanan ruang bawah atap (attic), sirkulasi udara melalui bukaan harus diperhatikan.

Hawa panas yang terjebak di bawah atap harus dikeluarkan melalui jendela atau lubang udara. Idealnya, perbandingan ideal ukuran bukaan dengan luasan loteng minimal 30%.

Penempatannya pun tak boleh asal.

Dengan sistem ventilasi silang, bukaan untuk menangkap atau memasukkan angin posisinya harus lebih rendah dari bukaan untuk mengeluarkan udara panas.

Baca Juga: Loft, Cara Manfaatkan Plafon Tinggi, Ini Syarat Membuat agar Nyaman

Ruang tambahan baru di loteng hasil menaikan atap 1,5 m.
Foto Tan Rahardian

Ruang tambahan baru di loteng hasil menaikan atap 1,5 m.

Letaknya harus berhadapan. Dengan begitu perputaran udara silang terjadi dan ruangan terasa lebih sejuk.

Jika sistem bukaan dirasa kurang, bisa ditambahkan turbin sebagai pengisap udara panas di dalam.

2. Cermat Memilih Penutup Atap

Pemilihan jenis penutup atap juga akan memengaruhi kenyamanan ruang loteng.

Tiap jenis atap mempunyai tingkat daya hantar panas matahari yang berbeda-beda.

Genteng keramik berglazur contohnya. Dengan material yang mengalami pembakaran hingga 1200°C, panas lebih sulit untuk merambat.

Genteng beton pun serupa karena terbuat dari adonan semen.

Beda cerita dengan atap jenis metal. Atap berbahan metal lebih mudah menghantarkan panas.

Tak heran, dalam pemasangannya, pemasangan atap metal selalu diikuti dengan pemasangan alumunium foil sebagai insulator panas.

3. Menambahkan Insulator Panas

Penggunaan material peredam panas pada atap bisa menambah kenyamanan ruang loteng saat ditinggali.

Lembaran aluminium foil merupakan produk insultor panas yang mudah dijumpai.

Harganya terjangkau dan mudah didapat.

Baca Juga: 5 Olahan Desain Rumah Tropis Siasati Panas yang Sering Salah Pengaplikasiannya

Ilustrasi ruang bawah atap atau loteng dengan sirkulasi udara melalui bukaan.
Idea.grid.id

Ilustrasi ruang bawah atap atau loteng dengan sirkulasi udara melalui bukaan.

Kualitas peredaman sendiri bergantung pada tebal aluminium foil yang dipasang. Semakin tebal lembaran aluminium foil, maka baik dalam meredam panas.

Kamu juga dapat menggunakan jenis insulator serat selulosa dari daur ulang kertas koran bekas.

Material ini dipasang dengan dua cara. Ditempel layaknya lebaran plafon atau disemprotkan di balik atap saat dalam keadaan menjadi bubur kertas.

Tingkat penurunan suhu pun bisa mencapai 2°C hingga 8°C dalam kondisi matahari yang terik.

Insulator berbahan serbuk keramik yang dipadukan dengan nano technology juga bisa dipilih.

Serbuk yang disemprot di atas permukaan atap rumah ini mampu memantulkan sinar matahari dan UV sampai 96%.

Tapi patut dicatat, lapisan insulasi panas tak bisa efektif jika suhu luar atap kurang dari 30°C. Insulasi hanya berfungs! untuk menghalau panas dari Juar, bukan mendinginkan ruang secara otomatis.

Saat panas tak lagi masalah, memanfaatkan loteng menjadi ruang yang nyaman tak lagi sekadar impianm bukan?

Baca Juga: Atap Bentuk Perisai Handal menahan Terpaan Angin, Ini Karakteristiknya

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest