Follow Us

Banyak yang Belum Tau, Ternyata Ahli Sudah Temukan Material Bangunan yang Kuat dan Antirayap, Ini Faktanya

Maulina Kadiranti - Jumat, 03 September 2021 | 15:00
DuraPine (Ahli Temukan Material Bangunan yang Kuat dan Antirayap, Penting: Ramah Lingkungan)
FOTO: KOLEKSI PT APP TIMBER

DuraPine (Ahli Temukan Material Bangunan yang Kuat dan Antirayap, Penting: Ramah Lingkungan)

IDEAonline - IDEA lovers, siapa sangka kini zaman semakin maju. Bahkan, bahan bangunan juga semakin mutakhir.

IDEA lovers kini bahkan bisa mendapatkan kayu yang ramah lingkungan sekaligus antirayap. Mau tau penjelasannya?

Mengutip dari Tabloid RUMAH edisi 203, Dengan perlakukan khusus, kayu lunak seperti pinus bisa menjelma menjadi kayu keras dengan kepadatan menyerupai jati.

Kayu lunak (soft wood) adalah kayu yang memiliki kepadatan rendah dan memiliki pori-pori besar. Beberapa contoh kayu lunak adalah kayu pinus, cypress, dan cedar.

Kebalikannya, kayu keras (hard wood) adalah kayu yang punya kepadatan tinggi sehingga tahan terhadap cuaca. Kayu jati, balsa, dan mahogani, adalah beberapa contoh kayu yang termasuk ke dalam kategori ini.

Baca Juga: Siapa Sangka Akan Bahayakan Seisi Rumah, Jangan Lagi Beli Daging Ayam Jika Temukan Ciri-ciri Seperti Ini!

Baca Juga: Selama Ini Kita Salah, Ternyata Warna Kuning pada Spons Cuci Piring Bukan untuk Membersihkan, Tapi..

Dari segi kekuatan dan daya tahan, kayu keras tentu lebih unggul dibanding kayu lunak, namun dari segi ramah lingkungan, kayu lunak dapat dikatakan lebih ramah.

Hal ini disebabkan pohon kayu lunak lebih cepat tumbuh dibandingkan pohon kayu keras, sehingga ketersediannya lebih banyak dan proses pembaruan pohon lebih cepat.

Nah, karena kayu keras makin lama makin sulit didapat, harganya jadi melambung. Beberapa jenis kayu keras pun sudah dilarang diperdagangkan karena termasuk jenis langka.

Karena itulah, tren penggunaan kayu mulai bergeser. Dari menggunakan kayu keras, menjadi menggunakan kayu lunak yang diberi perlakuan khusus sehingga keawetannya mendekati kayu keras.

Baca Juga: Gugat Cerai Putra Lydia Kandou Padahal Baru Ketahuan selingkuh di Toilet, Lydia Kandou: 'Kamu Sudah Berusaha yang Terbaik'

Baca Juga: Bahan Rumahan Ini Ampuh Buat Kerak di Akuarium Hilang Tak Bersisa, Bapak-bapak Wajib Coba di Rumah!

Menggunakan Panas dan Tekanan

DuraPine dan ThermoPine memiliki proses pengawetan yang berbeda. ThermoPine diawetkan dengan cara dipanaskan dengan suhu kurang lebih 1900—2120C sementara DuraPine diporses dengan cara ditekan kuat (pressure) dengan tekanan sekitar 150 pon/inch2.

Proses pengawetan DuraPine kurang lebih seperti ini. Sebelum ditekan, kayu pinus terlebih dulu divakum untuk dihilangkan kadar airnya.

Setelah itu, kayu akan dimasukkan ke dalam mesin berbentuk silinder.

ThermoPine - Ahli Temukan Material Bangunan yang Kuat dan Antirayap, Penting: Ramah Lingkungan
FOTO: KOLEKSI PT APP TIMBER

ThermoPine - Ahli Temukan Material Bangunan yang Kuat dan Antirayap, Penting: Ramah Lingkungan

Di mesin inilah dilakukan pengawetan dengan memberikan tekanan ke kayu dan penyuntikan bahan pengawet copper azole.

Baca Juga: Bahan Rumahan Ini Ampuh Buat Kerak di Akuarium Hilang Tak Bersisa, Bapak-bapak Wajib Coba di Rumah!

Baca Juga: Siapa Sangka Mencuci Handuk Harus dengan Cara Seperti Ini, Bakteri dan Jamur Hilang Dalam Semalam!

Setelah itu, kayu divakum lagi untuk menghilangkan sisa-sisa air dan bahan pengawet.

Hendra mengklaim proses treatment yang dilakukan terhadap DuraPine ini adalah proses yang ramah lingkungan.

Pasalnya mereka tidak menggunakan pestisida seperti lazimnya yang dilakukan pada proses treatment kebanyakan.

Treatment dilakukan dengan menggunakan bahan copper azole, cairan kimia berbahan dasar air yang terdiri dari tembaga, tebuconazale yang berbasis karbon, dan fungisida.

Hendra menambahkan, bahan copper azole ini juga tidak berbau dan bersih sehingga bahkan dapat digunakan untuk ruang anak.

Lebih Kuat dan Antirayap

Setelah mengalami proses pengawetan, kayu southern yellow pine yang tadinya memiliki kepadatan yang rendah (384 kg/m3) akan berubah menjadi kayu dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi, yakni 540—660 kg/m3.

c Sebagai informasi, kayu jati memiliki kepadatan sekitar 630—720 kg/m3, kayu Mahoni 495—545 kg/m3, sementara kayu Merbau mencapai 700—800 kg/m3.

Baca Juga: Jangan Kaget Noda Kuning pada Bantal Bisa Hilang dalam Sekejap dengan Cara Ini, Sudah Jadi Rahasia Laundry Hotel

Baca Juga: Bahan Rumahan Ini Ampuh Buat Kerak di Akuarium Hilang Tak Bersisa, Bapak-bapak Wajib Coba di Rumah!

Copper azole yang disuntikkan ke dalam aouthern yellow pine juga membuat kayu pinus ini tahan terhadap rayap dan jamur.

Kita semua tahu, hal yang paling menakutkan bagi pengguna kayu adalah rayap. Nah, Hendra mengklaim produknya ini tahap terhadap rayap dan jamur lebih dari 20 tahun.

Sementara kayu redwood yang mengalami pemanasan akan berubah menjadi kayu yang lebih stabil dengan kepadatan sekitar 350—480 kg/m3. Kayu ini tak mudah bengkok (bending) dan menyusut.

Dapat Digunakan di Mana Saja

Kayu DuraPine dapat digunakan di mana saja, mulai dari struktur, dinding hingga lantai. Ia juga bisa diletakkan di interior ataupun eskterior rumah.

Menurut cerita Hendra, di Thailand, kayu ini malah dipakai sebagai bahan baku pembuatan rumah knockdown yang bisa dipindah-pindah.

Agak berbeda dengan DuraPine, ThermoPine tidak dapat digunakan sebagai kayu stuktur. Ia juga tak bisa digunakan sebagai kayu yang bersentuhan langsung dengan tanah karena bukan merupakan kayu yang tahan rayap.

Kayu ini cocok dijadikan sebagai wall shading ataupun wall cladding karena ia dapat dapat dibuat dalam bentuk lengkung.

Untuk finishing, keduanya dapat dilapisi dengan apa saja, seperti halnya kayu biasa. Namun, khusus kayu yang diletakkan di luar bangunan, Hendra menyarankan untuk menggunakan lapisan water repellent (lapisan antiair) agar kayu lebih awet.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Source : Tabloid Rumah

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest