Follow Us

Tips berburu barang antik

Devi F. Yuliwardhani - Minggu, 25 Agustus 2013 | 09:00
Tips berburu barang antik
Devi F. Yuliwardhani

Tips berburu barang antik

Hal pertama yang harus anda perhatikan adalah orisinalitas dan sejarah barang antik yang ingin Anda beli. Semakin langka sebuah barang antik semakin tinggi, bahkan sampai tidak ternilai harganya. Tentu saja tidak ada yang mau sampai tertipu membayar harga mahal untuk sebuah barang palsu. Berikut adalah beberapa tips yang mungkin saja dapat membantu Anda:

Lakukan penyelidikan bila Anda sudah memiliki barang antik incaran. Internet adalah teman Anda untuk hal ini. Jangan sampai barang yang anda incar merupakan barang reproduksi semata. Dalam beberapa kasus memang agak susah membedakan barang reproduksi dan barang asli. Namun, bila anda sudah jeli, akan terlihat perbedaannya misalnya bekas-bekas pemakaian dan kerusakan-kerusakan yang wajar. Untuk lebih akurat tentu diperlukan tes karbon, namun tes ini memakan biaya mahal!Tempat yang banyak memiliki barang antik di Indonesia biasanya adalah daerah-daerah yang dulunya merupakan bekas kerajaan. Misalnya, Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur atau Kerajaan Sriwijaya di Sumatera. Di daerah-daerah ini, Anda bisa saja menemukan penjaja-penjaja barang antik hasil galian atau hanyutan dari laut. Akan tetapi, Anda tetap harus berhati-hati karena banyak barang palsu yang turut dijajakan juga.Alternatif lain, Anda dapat mencari barang antik di pasar barang antik, seperti Jalan Surabaya di Menteng dan Jakarta; Pasar Windujenar (dulu dikenal sebagai Pasar Triwindu) di Pura Mangkunegaraan, Kecamatan Keprabon, Surakarta. Jangan membeli via internet, karena Anda perlu menyentuh barang tersebut untuk "merasakan" keantikannya sebelum membeli.Dapatkan cara perawatannya dengan menanyakan kepada penjual jika Anda membeli barang antik. Setiap barang mungkin memerlukan perawatan yang berbeda-beda. Begitu juga penyimpanan dan peletakannya, misalnya kelembaban yang pas dan hindari sinar matahari secara langsung.

Lakukan penyelidikan bila Anda sudah memiliki barang antik incaran. Internet adalah teman Anda untuk hal ini. Jangan sampai barang yang anda incar merupakan barang reproduksi semata. Dalam beberapa kasus memang agak susah membedakan barang reproduksi dan barang asli. Namun, bila anda sudah jeli, akan terlihat perbedaannya misalnya bekas-bekas pemakaian dan kerusakan-kerusakan yang wajar. Untuk lebih akurat tentu diperlukan tes karbon, namun tes ini memakan biaya mahal!

Tempat yang banyak memiliki barang antik di Indonesia biasanya adalah daerah-daerah yang dulunya merupakan bekas kerajaan. Misalnya, Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur atau Kerajaan Sriwijaya di Sumatera. Di daerah-daerah ini, Anda bisa saja menemukan penjaja-penjaja barang antik hasil galian atau hanyutan dari laut. Akan tetapi, Anda tetap harus berhati-hati karena banyak barang palsu yang turut dijajakan juga.

Alternatif lain, Anda dapat mencari barang antik di pasar barang antik, seperti Jalan Surabaya di Menteng dan Jakarta; Pasar Windujenar (dulu dikenal sebagai Pasar Triwindu) di Pura Mangkunegaraan, Kecamatan Keprabon, Surakarta. Jangan membeli via internet, karena Anda perlu menyentuh barang tersebut untuk "merasakan" keantikannya sebelum membeli.

Dapatkan cara perawatannya dengan menanyakan kepada penjual jika Anda membeli barang antik. Setiap barang mungkin memerlukan perawatan yang berbeda-beda. Begitu juga penyimpanan dan peletakannya, misalnya kelembaban yang pas dan hindari sinar matahari secara langsung.

Foto Richard Salampessy

Properti Daifi Triansyah, Rawamangun, Jakarta

Arsitek dan konstruksi PT. Aurora Swargaloka

Editor : Devi F. Yuliwardhani

Latest