Hati-hati Mengelola Dinding Dapur

Dapur memang ruangan yang spesial, tidak bisa diperlakukan sebagaimana area lainnya. Maklum, banyak aktivitas yang bisa membahayakan. Nggak cuma membahayakan penggunanya, tetapi juga membahayakan penampilan material.

Misalnya begini, ketika memasak, kita berurusan dengan api dan benda-benda panas. Ketika menggoreng, cipratan minyak panas yang mengenai tungku, dapat menimbulkan bara api. Cipratan minyak panas juga dapat membuat kita terluka. Begitu pula halnya dengan material pada dapur. Akibat benda-benda panas, material penyusun dapur pun dapat ternoda atau bahkan rusak.

Material pada dapur yang rentan terhadap kegiatan memasak antara lain: dinding back panel (dinding di antara meja dapur dan lemari atas), area sekitar tempat cuci piring (sink), atau bahkan meja kerjanya.

Agar dinding back panel dapur tahan lebih lama dan tetap kinclong, melapisinya dengan cat tembok jelas bukan solusi tepat. Untuk itu, gunakan material yang tahan air, minyak panas, dan asap. Misalnya: keramik, stainless steel, atau solid surface.

Menjauhkan jarak antara kompor dan sink dari dinding backpanel dapur juga dapat dilakukan. Fungsinya untuk mengurangi cipratan minyak dan air ke dinding. Tentu hal ini hanya sebuah upaya untuk mengurangi dampak negatif kegiatan. Hal yang paling penting sebetulnya adalah: segera bersihkan segala kotoran yang merupakan akibat dari kegiatan memasak. Dengan begitu, dapur pun dapat tetap bersih.

Ingat, dapur bersih identik dengan dapur sehat. Kalau dapurnya sehat, makanan yang dihasilkan darinya juga sehat.

Foto: iDEA/Tri Rizeki Darusman