Kamar anak yang terletak di lantai mezzanine ini berada di rumah pasangan Eny dan A. Rachim. Lantai mezzanine ini dibuat tepat di atas ruang keluarga. Menggunakan rangka balok kayu, lantainya pun menggunakan papan kayu.
Ruang di lantai tambahan ini dihuni kedua putra putri mereka. Keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar. Perbedaan hobi dan karakter tetap bisa disatukan di satu ruangan. Tempat tidur sengaja ditempatkan tanpa menggunakan ranjang. Alasan pertama, supaya lebih hemat tempat. Selain itu, tentu lebih nyaman, karena pada mezzanine, jarak lantai dan plafon cukup rendah.
Semakin nyaman dengan lapisan karpet gabus warna-warni. Karpet ini, selain empuk juga meredam suara langkah kaki. Tak cuma tempat tidur dan beragam mainan, kamar ini juga dilengkapi dengan televisi. Seluruh lantai mezzanine ini memang khusus dibuat untuk menampung aktivitas putra putri cilik pasangan pecinta furnitur antik ini. Tak salah, kan, kalau lantai mezzanine ini disebut sebagai istana mereka?
Ternyata pembuatan area khusus untuk anak ini, bukan untuk memanjakan mereka, lho. Sang bunda, Eny, mengatakan bahwa ini merupakan sebuah pembelajaran buat putra-putrinya. "Saya selalu menegaskan pada mereka, bahwa kamar itu adalah tanggung jawab mereka. Jadi, setelah melakukan aktivitas apapun, mereka harus merapikan kembali kamar mereka," ujar Eny.
Kecintaan kedua orang tuanya akan pernik antik juga hadir, lho, di kamar ini. Coba lihat railing pembatas lantai mezzanine, di foto ini. Railing tersebut dibuat dari potongan ornamen pintu rumah tradisional Jawa. Di bagian bawahnya juga terdapat lis berukir, juga bagian dari rumah antik Jawa. Seru, ya!
Foto: iDEA/ Richard Salampessy
Lokasi: Rumah A. Rachim dan Eny, Cibinong, Bogor