Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nyaman di Rumah Tanpa Tangga

Devi F. Yuliwardhani - Senin, 04 November 2013 | 08:00
Nyaman di Rumah Tanpa Tangga
Devi F. Yuliwardhani

Nyaman di Rumah Tanpa Tangga

Sebuah ruang mungil dengan dinding kaca terlihat di antara dinding-dinding masif di muka rumah. Ruang itu putih bersih, hanya berisi sepasang kursi, artworkbentuk pohon, dan sebuah sepeda. Ruang seluas 2,5m x3m ini bagai cuplikan film yang membangkitkan rasa penasaran untuk menontonnya, penasaran melihat seluruh isi rumah yang sepertinya menarik ini.

Tak akan ada yang kecewa setelah masuk ke dalamnya. Rumah ini memang semenarik 'cuplikannya'. Salah satunya karena tidak adanya tangga di rumah berlantai dua ini. Sebagai ganti tangga, dibuatlah jalan menanjak (ramp) yang menghubungkan lantai satu dan dua.

"Sejak dulu suami saya bercita-cita punya rumah tanpa tangga," ujar Romi sang pemilik rumah. Alasannya, sang pemilik rumah ingin bisa menaiki motornya sampai ke lantai atas.

Tak banyak orang yang memilih membuatrampsebagai pengganti tangga. Penyebabnya, ramptak bisa dibuat securam tangga, sehingga perlu dibuat lebih panjang dan memakan lebih banyak lahan.

Untuk menyiasatinya, Ariya Sradha, arsitek rumah ini, lalu membuat lantai rumah ini terbagi-bagi ketinggiannya (split level). Ia juga meminimalkan jarak lantai dasar dan lantai atas untuk mengurangi panjang ramp. Jalan menanjak yang dibuatnya tak terlalu lebar. "Agak sulit untuk motor, tapi kalau untuk sepeda bisa," ujar Ariya.

Hunian seluas 363m2ini ternyata juga tak setertutup tampilan mukanya. Bagian belakangnya terbuka. Dari ruang keluarga, pemandangan halaman belakang yang penuh rumput dan pepohonan juga cahaya matahari pagi bisa dinikmati. Rumah ini memang menghadap barat. Itulah mengapa bagian depan dibuat tertutup. Bukan agar tampak misterius, tapi untuk menghalau cahaya matahari sore.

Agar mendapat sinar matahari pagi, seluruh kamar di rumah ini diletakkan di bagian belakang. Sementara, bagian depan berfungsi sebagai area servis dan sirkulasi.

Unik dan nyaman, dua kata yang menggambarkan rumah ini.

Foto: iDEA/Richard Salampessy

Lokasi: Hunian keluarga Bow dan Romi, Pondok Labu, Jakarta

Arsitek: Ariya Sradha

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular