Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bentuk Piramid, Agak Rumit

Rasantika M. Seta - Sabtu, 06 Juli 2013 | 04:12
Bentuk Piramid Agak Rumit
Rasantika M. Seta

Bentuk Piramid Agak Rumit

Dahulu rumah dengan atap limas menggunakan penutup atap berbahan rumbia atau genteng tanah liat. Seiring perkembangan teknologi bahan, bahan penutup atap kian beragam. Desainnya juga mengalami perkembangan sehingga banyak diaplikasikan pada rumah dengan desain modern-tropis.

Kemiringan dan bentuk atap limas dapat dikatakan sangat ideal untuk rumah-rumah di Indonesia. Bentuk atap ini memudahkan air hujan mengalir. Termasuk sampah dan kotoran yang jatuh ke atap dengan cepat. Konstruksi rangka atap yang kuat dan tepi atap yang lebar membuat atap limas cukup tahan terhadap terpaan angin keras.

Volume ruang yang cukup besar di antara plafon dan atap memberikan bantalan udara sebagai perlindungan dari efek negatif sinar matahari. Panas matahari tidak langsung diteruskan ke ruangan di bawah atap. Ruangan pun terasa lebih dingin.

Bentuk atap limas yang melebar dan seimbang di semua sisi memungkinkan perlindungan yang merata pada bagian luar rumah. Bagian rumah seperti dinding, pintu dan jendela, mendapat naungan dari terpaan matahari, angin, dan hujan sehingga lebih awet. Atap limas juga memberi kemudahan saat membangun dinding, sebab luas bidang dinding jadi lebih sedikit.

Tentu saja, setiap desain atap memiliki kekurangan. Termasuk atap limas. Dibandingkan bentuk atap lain, atap limas punya sistem rangka atap yang lebih rumit. Ini mengakibatkan proses pembuatannya jadi lebih rumit pula. Rangka kayu atau baja yang digunakan jadi lebih banyak, biaya pembuatan pun lebih besar.

Rumitnya rangka atap juga membuat ruang di bawah atap jadi tidak bisa dimanfaatkan untuk fungsi lain. Misalnya untuk loteng atau gudang. Selain itu, ruang yang sempit juga menyulitkan pemeliharaan dan perbaikan atap.

Foto: iDEA/Adrian Mulya

Sumber: iDEABooks/Atap Rumah Modern

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular