Konsep hunian ini adalah modern simpel. Rumah didesain menyatu dengan alam dan borderless. Hal ini diwujudkan dengan menggunakan kaca, sehingga lansekap bisa dinikmati dari dalam rumah. Pada malam hari, misalnya, kami beri lampu di taman yang memang didesain rimbun dan lebat seperti hutan kecil. Duduk di ruang tamu atau ruang keluarga serasa tak ada batas dengan taman.
Ada beberapa kendala yang terjadi dengan menggunakan kaca sebagai bagian dari fasad rumah. Terlebih lagi jika kaca yang digunakan besar dan banyak. Penggunaan AC untuk mengakalinya pun menjadi solusi yang tidak efisien, bahkan cenderung boros. Agar tidak terjadi, arsitek dan desainer rumah memutuskan untuk menggunakan kaca film untuk meredam panas, jadi penggunaan AC tetap efisien. Ada juga kolam yang menjorok ke dalam dan kolam renang, yang cukup menyejukkan.
Memang siang hari terkadang panas, tapi malam hari jadi lebih sejuk. Hal ini juga didukung oleh letak geografis rumah yang berada di lembah, yang mendapat angin dari perbukitan di sekitarnya.
Material yang digunakan pun bervariasi, mulai dari lantai dilapis marmer, hingga parket kayu jati. Material lain dari lokal, seperti batu bata, kayu. Sementara untuk finishing-nya, digunakan kaca, wallcover, dan batu alam.
Foto: iDEA/Richard Salampessy
Properti: Unit contoh tipe Versante di Vassa Lake, Lippo Cikarang
Arsitek: Edwin Nafarin (Konsultan Arsitek D.Pavillion)
Interior: Dhanasta (Konsultan Interior)
Lansekap: Linda Sutrisno (Konsultan Lansekap PT.Citrapeson Hijau)