Harga tanah yang terus melambung, membuat banyak orang memanfaatkan tanah seoptimal mungkin. Bangunan bertingkat pun jadi pilihan. Sosoknya yang tinggi membuat fasad terkesan kokoh dan kaku. Untuk itu perlu upaya melembutkannya, salah satunya adalah dengan menempatkan tumbuhan di depannya. Selain itu tanaman juga berguna sebagai peneduh serta penahan angin yang andal.
Untuk lembutkan fasad, pas di depan fasad ditumbuhkan podokarpus (Podocarpus louhansung). Tajuknya mengerucut seperti payung yang sedang menutup, unik, sehingga sering disebut sebagai tumbuhan arsitektural. Penanamannya dilakukan secara berjajar membentuk tabir (screen) untuk melindungi dinding dari matahari dan pandangan yang terlalu monoton dan kaku. Herlien Primayanti, perancang taman mengombinasikannya dengan pucuk merah (Syzygium oleina) yang berjajar dengan podokarpus. Bentuk tajuknya mirip dengan podokarpus, mengerucut seperti pagoda. Yang istimewa dari tanaman ini adalah mudah dibentuk. Pemangkasan yang semakin sering akan menumbuhkan pucuk muda yang berwarna merah.
Selain itu, upaya untuk menyamarkan dinding juga dilakukan pada sisi dinding yang berbatasan dengan tetangga. Di situ ditumbuhkan cemara lilin (Juniperus chinensis) berderet. Pohonnya tinggi, mengerucut berbentuk seprti lilin.
Selain tetumbuhan yang terlihat rapi, Erna, pemilik rumah juga menyukai tanaman bebungaan. "Di depan sini sempat ada soka (Ixora) dan lantana (Lantana camara). Namun karena matahari hanya terpapar ke halaman mulai siang hari, bunganya kurang optimal. Dengan penempatan tanaman seperti itu, kesan dinding tinggi yang massif bisa tereliminir.
Foto: Rohedi Lanskaper: Herlien Primayanti Lokasi: Cluster Sapphire-Gading Serpong, Tangerang.