Desain ini karya desainer interior, Eko Priharseno. Terinspirasi dari lumut yang menutupi aliran air di musim hujan. Dinding hijau yang menyegarkan. Lumut tampil seperti bintang yang menjadi pusat perhatian. Ide ini kemudian hadir dalam desain berjudul Cantilever Room dalam The Colours of Indonesia, Agustus 2014 di Senayan City, Jakarta.
Warna hijau lumut berpadu dengan hijau daun menjadi point of interest dari ruangan ini. Warna hijau ini menonjol karena latar belakang dinding menggunakan warna putih dan warna muda. Kecuali di lingkaran lumut yang diletakkan sebagai hiasan. Menggunakan warna coklat tua yang tetap bisa menonjolkan warna hijau.
Dinding hijau
Menghadirkan tanaman berdaun indah merupakan cara yang dipilih Eko untuk menghadirkan warna hijau. Hijau yang memberi aroma kesegaran hanya bisa dihadirkan oleh tanaman asli. Ia mengemas bukan hanya sebagai tanaman pot, tapi menata di sebuah panel dengan desain modern. Panel putih yang diberi ceruk untuk meletakkan pot.
Tanaman yang dipilih kebanyakan tanaman berdaun indah. Paku boston, lipstik, dan wijaya kusuma menjadi pilihan untuk dinding ini. Konsep ini sebenarnya seperti rak, sehingga tanaman bisa diganti-ganti. Setiap dua minggu sekali, tanaman dikeluarkan untuk dirawat di luar. Kemudian diganti dengan tanaman yang baru. Begitu seterusnya. Selama di dalam ruang, cukup disemprot dengan air agar tak layu.
Lain halnya jika ruangan ini terbuka, dan mendapatkan sinar matahari walau tidak langsung. Tanaman akan bisa bertahan tanpa harus dirotasi. Konsep ini bisa diterapkan untuk teras, maupun balkon. Di atas lebih bagus, jika sinar mataharinya lebih banyak.
Teks: Titik Kartitiani Fotografi: Adeline Krisanti/Titik Kartitiani Desain interior: Eko Priharseno, Jakarta Indoor Garden and Green: Eshcol, Jakarta