Batu ekspos dapat digunakan sebagai ornamen pada setiap bagian rumah. Hal tersebut tergantung dari selera pemilik apakah ingin menempatkan batu pada bagian fasad rumah, pagar, dinding kamar mandi atau bahkan halaman belakang rumah. Sama seperti tanaman, batu memang memiliki keindahan tersendiri yang dapat membuat suasana semakin segar dan dingin.
Sejarah pemanfaatan batu alam sebagai ornamen bangunan dimulai sejak zaman dahulu kala. Saat itu pengaruh pemanfaatan elemen bangunan untuk ruang ibadah menjadi inspirasi penggunaan ornamen batu sebagai penghias rumah.
Memiliki rumah mewah memang selalu menjadi dambaan bagi setiap orang. Namun, mewah itu tidak selamanya identik dengan sesuatu hal yang megah dan besar. Rumah berukuran kecil pun dapat terlihat mewah asalkan mampu menyiasatinya dengan material-material bernuansa unik, menarik dan berbeda dengan yang lain.
Kejenuhan sering muncul bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan sehingga banyak orang yang tinggal di perkotaan berpikir membuat sebuah rumah bernuansa alam yang ramah lingkungan. Dari sanalah tercetuslah ide untuk membuat hunian dengan banyak menggunakan batu alam, ataupun tumbuh-tumbuhan di sekeliling rumahnya.
Tren rumah saat ini memang menyatu dengan alam. Sehingga aksen alami dapat dinikmati oleh penghuni rumah agar tercipta suasana nyaman dan tenang. Dengan menciptakan suasana alam pada rumah penghuni pun berpikir tidak perlu pergi jauh ke daerah pegunungan atau dataran tinggi untuk mendapatkan suasana alam.
Banyak jenis dari batuan alam dengan beragam tekstur yang dapat kita temukan. Mulai dari batu kali, batu candi, batu paras, batu andesit, bahkan ada yang popular saat ini adalah batu limestone. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp. 100.000,- hingga Rp. 150.000,- per meter dilihat dari segi tekstur maupun motif. Semakin rumit, unik dan langka harganya pun semakin mahal.