Follow Us

Flower Doome di Garden by The Bay

G. Sujayanto/Titik Kartitiani - Jumat, 29 Agustus 2014 | 07:36
Flower Doome di Garden by The Bay
G. Sujayanto/Titik Kartitiani

Flower Doome di Garden by The Bay

iDEAonline.co.id - "Bila masyarakat di kawasan tropis bertahan dengan menebang pohon, kami di sini mencoba membuat hutan yang hijau," kata Kiat Tan, CEO Garden by The Bay yang dilansir di youtube. Sejumlah 18 super trees, demikian bangunan menara reservoir ini dinamai, tegak menggantikan fungsi pepohonan tropis dalam siklus air dan siklus oksigen. Singapura yang tumbuh meninggi dengan gedung - gedung pencangkar langit mencoba meninggikan ruang hijaunya pula. Sebuah taman raksasa di dalam mega flower doome untuk menaungi sejumlah 80 % dari ragam tanaman di muka bumi berbunga di hutan buatan ini. Garden By The Bay merupakan salah satu bangunan spektakuler abad ini yang dipilih National Geographic Channel sebagai megastructure.

Garden by The Bay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Bay South, Bay East dan Bay Central. Bay South merupakan area terluas yakni 54 hektar yang baru selesai dibangun dan baru dibuka untuk umum pada tanggal 29 Juni 2012. Di sinilah, petualangan menarik bisa kita lihat.

Flower Doome dan 1001 ragamnya

Area inilah yang memukau pengunjung, ribuan kuntum bunga dari berbagai belahan dunia bisa tumbuh bagus di ini. Area seluas 1.200 meter persegi ini seperti miniatur taman - taman dunia. Tanaman ditanam berkelompok sesuai dengan asal negaranya. Tujuannya, selain menghasilkan tatanan yang indah juga mempermudah perawatan. Karena tanaman dari wilayah yang sama, kemungkinan besar syarat hidupnya juga mirip. Masing - masing wilayah ini menampilkan tanaman khas dari negara atau wilayah yang bersangkutan sehingga saat kita melihat, kita langsung ingat dari mana mereka berasal.

Dimulai dari Afrika. Ada patung kayu khas Afrika (yang mirip dengah patung Asmat) menjadi artwork di kluster ini. Lalu bunga - bunga gurun yang tumbuh dengan suhu tak lebih dari 3 derajad celcius menghias blok ini. Protea cynaroides, marga bunga yang menjadi kebanggan Afrika mendominasi di samping juga ragam semak Serruria floribunda. Yang kita lihat sedang mekar bukanlah giant protea, bunga nasional Afrika. Tapi cukuplah untuk membawa ingatan kita ke benua tersebut.

Selanjutnya kita bisa melihar ragam kangaroo paw (Anigozanthos) membawa kita ke benua Australia. Di kluster ini, ragam warna kangaroo paw ditanam berkelompok. Australia terkenal dengan ragam rumput dan tanaman yang tahan kering, di sini kita bisa melihatnya.

Berbeda dengan ragam tanaman di benua Eropa. Kebanyakan menawarkan ragam tanaman bunga berbawarna -warni. Fox gloves, ragam mawar dan bunga musim dingin yang lainnya. Beberapa ditata sebagai bedding plant (tanaman hamparan) yang bisa diganti sesuai dengan musim. Di sini kita lihat ragam begonia hibrida dengan bunganya yang mirip mawar.

Lebih seru lagi, ketika kita melihat di zona Mediterania. Ragam pohon kurma dan palem yang tinggi tumbuh subur di sini. Cerita pengangkutan dari negara asalnya, ada yang memakan waktu lebih dari 60 hari di perjalanan merupakan aksi heroik dari pohon dan pelaksana proyek untuk merealisasikan mimpi tentang taman raksasa ini.

Dari hamparan pesona tanaman dari seluruh dunia ini, yang lebih menarik adalah menciptakan suhu dan iklim mikro yang dimaui semua tanaman dari muka bumi ini. Instalasi chiller, atap yang bisa membuka dan menutup, kaca dengan insulasi yang bisa mengatur panas dan konsep hemat energi dari doome merupakan kunci dari keberlangsungan hidup taman ini. *)

Teks/Fotografi : Titik Kartitiani

Editor : G. Sujayanto/Titik Kartitiani

Latest