iDEAonline- Memperingati Hari Bumi yang jatuh hari ini, tak ada salahnya kita kembali mengingatkan diri untuk terus menjaga lingkungan. Salah satu saranya adalah mengolah sampah organik.
Sebagian besar pupuk kompos yang berasal dari sampah dapur merupakan sampah organik yang terdiri atas sampah sayuran dan buah-buahan. Sampah organik merupakan sampah yang bisa terurai.
Dengan pengolahan yang tepat, sampah ini dapat menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman Anda. Bagaimana cara pembuatannya?
- Kumpulkan sampah sisa rumah tangga Anda. Pastikan sampah telah dipisahkan antara yang organik dan non-organik. Sampah yang akan digunakan untuk membuat pupuk adalah sampah organik. Untuk sampah sayuran, gunakan sayur yang belum melalui proses pemasakan.
- Cincang sampah organik dengan ukuran 1-2cm. kemudian masukkan ke dalam ember besar.
- Diamkan sampah hingga membusuk. Untuk proses pembusukannya, Anda bisa membiarkan sampah membusuk dengan sendirinya atau dipercepat prosesnya dengan menggunakan larutan EM4. Larutan ini bisa didapat pada berbagai toko yang menjual keperluan bercocoktanam.
- Tutup rapat ember yang berisi sampah organik tadi. Tambahkan larutan pembusuk setiap kali Anda memasukkan sampah baru ke dalam ember. Letakkan di tempat yang teduh.
- Aduk ember secara rutin setiap 3 hari sekali agar campuran merata.
- Diamkan ember sampah organik tersebut hingga kurang lebih 2 minggu, hingga terjadi proses komposting. Pada akhirnya nanti akan terdapat dua jenis pupuk, pupuk cair dan pupuk padat.
- Sebelum digunakan sebagai pupuk atau media tanam, kompos yang padat harus terlebih dahulu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.Sementara untuk yang cair bisa langsung digunakan pada tanaman.
- Cairan kompos dicampur dengan air dengan perbandingan 1:5. Jika cairan kompos mengeluarkan bau yang tidak sedap bisa dicampurkan dengan kapur sirih yang telah dilarutkan dengan air.
Foto: biologybiozine